"Frederic bukan pemarah. Dia menimbang setiap momen misinya dan menilai itu cukup aman untuk dilanjutkan,” kata kepala penyiar Marc-Olivier Fogiel di udara.
Dia menambahkan bahwa reaksi pertama ibu Leclerc-Imhoff saat mendengar kematiannya adalah menanyakan apakah rekan-rekannya tidak terluka.
"Dia memahami pekerjaan putranya dengan bangga," kata Fogiel.
Macron menulis: "Saya berbagi kesedihan dengan keluarga, kerabat, dan koleganya. Kepada mereka yang memastikan misi sulit pelaporan di zona pertempuran, saya ingin menegaskan kembali dukungan tanpa syarat Prancis".
Reporters Without Borders, sebuah kelompok advokasi media internasional, mengatakan sedikitnya delapan wartawan tewas saat meliput konflik Ukraina.
Kepala badan budaya PBB UNESCO, Audrey Azoulay pada Senin mengutuk pembunuhan Leclerc-Imhoff dan menyerukan agar wartawan yang bekerja di zona konflik dilindungi sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB di masa lalu.
"Wartawan yang bekerja tanpa lelah di Ukraina untuk memberi tahu kami tentang realitas perang harus dilindungi dari serangan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News