Frederic Leclerc-Imhoff, jurnalis Prancis yang tewas meliput perang di Ukraina. Foto: AFP
Frederic Leclerc-Imhoff, jurnalis Prancis yang tewas meliput perang di Ukraina. Foto: AFP

Wartawan Prancis Tewas Akibat Serangan Rusia di Ukraina

Fajar Nugraha • 31 Mei 2022 11:56
Paris: Seorang jurnalis Prancis tewas pada Senin 30 Mei 2022 dalam pengeboman Rusia yang menghantam sebuah kendaraan yang mengevakuasi warga sipil dari Ukraina timur. Hal itu dipastikan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
 
"Frederic Leclerc-Imhoff berada di Ukraina untuk menunjukkan realitas perang," tulis Presiden Prancis Emmanuel Macron di Twitter, seperti dikutip AFP, Selasa 31 Mei 2022.
 
"Di dalam bus kemanusiaan dengan warga sipil terpaksa melarikan diri untuk menghindari pengeboman Rusia, dia terluka parah,” imbuhnya.

Leclerc-Imhoff bekerja untuk saluran berita televisi BFM yang mengatakan, dia berusia 32 tahun dan dalam perjalanan pelaporan Ukraina keduanya sejak perang dimulai pada 24 Februari.
 
Dia berada di dekat Severodonetsk, sebuah kota di timur Ukraina yang telah dihantam oleh pasukan Rusia yang maju dalam beberapa pekan terakhir, kata kementerian luar negeri Prancis dan Ukraina dalam pernyataan terpisah.
 
Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, yang mengunjungi Kiev pada Senin, mengatakan di Twitter bahwa Leclerc-Imhoff telah terbunuh "oleh pengeboman Rusia terhadap misi kemanusiaan ketika dia sedang menjalankan tugasnya untuk memberikan informasi”.
 
"Saya telah berbicara dengan pemerintah Luhansk dan meminta Presiden (Volodymyr) Zelensky untuk penyelidikan, dan mereka meyakinkan saya akan bantuan dan dukungan mereka," tulisnya.
 
Gubernur Lugansk Sergiy Gaidai mengatakan di Telegram bahwa "kendaraan evakuasi lapis baja kami akan menjemput sepuluh orang dari daerah itu dan berada di bawah tembakan musuh".

Jurnalis harus dilindungi

BFM mengatakan wartawannya terkena pecahan peluru dari pengeboman, dan rekannya Maxime Brandstaetter terluka. Fixer lokal mereka Oksana Leuta tidak terluka.
 
"Peristiwa tragis ini mengingatkan kita akan bahaya yang dihadapi oleh semua jurnalis yang telah mempertaruhkan hidup mereka untuk menggambarkan konflik ini selama lebih dari tiga bulan sekarang," kata BFM dalam sebuah pernyataan.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan