"Kami tidak mengejar siapapun untuk menyarankan pertemuan. Jika mereka tidak mau bicara, itu yang mereka pilih," kata Menlu Lavrov di sela pertemuan Foreign Minister Meeting (FMM) G20 di Bali, Jumat, 8 Juli 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Lavrov juga mengkritik Australia. Negeri Kanguru itu mengatakan sangat prihatin dengan yang terjadi di Ukraina.
"Sebelum memberikan komentar apapun, saya akan menyarankan agar Australia melihat sejumlah besar dokumen, yang menjelaskan alasan situasi di Ukraina seperti yang berkembang sekarang," kata Lavrov.
Ia menambahkan, Australia adalah negara yang bertanggung jawab, sehingga sebelum berkomentar mengenai negara manapun seharusnya melihat lebih dalam yang terjadi di negara itu.
Baca juga: Menlu Rusia dan AS Satu Ruangan di G20
"Saya tidak ragu sedikitpun, bahwa kedutaan Anda (Australia) di Moskow secara rutin melaporkan apa yang mereka pelajari tentang ini, yang berkembang selama bertahun-tahun," katanya.
"Dan jika laporan itu diabaikan Canberra, itu bukan masalah saya," ucap Lavrov.
Lavrov menghadiri pertemuan FMM G20 di Bali yang berlangsung sejak kemarin hingga hari ini. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menlu Australia Penny Wong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News