Protes Kecam Kekerasan Terhadap Perempuan Merebak di Eropa
Medcom • 26 November 2021 18:06
Pada 2004, parlemen Spanyol diketahui sangat menyetujui Undang-Undang (UU) pertama Eropa yang menindak kekerasan berbasis gender. “Memberantas kekerasan seksis adalah prioritas nasional,” cuit Perdana Menteri Spanyol sekaligus feminis yang kabinetnya didominasi oleh perempuan, Sosialis Pedro Sanchez.
“Kita hanya akan menjadi masyarakat yang adil ketika kita selesai dengan segala macam kekerasan terhadap perempuan,” ucap Sanchez.
Terdapat 37 perempuan di Spanyol dilaporkan telah dibunuh oleh pasangan atau mantan pasangan mereka selama 2021. Sebanyak 1.118 saat pemerintah mulai menghitung sejak 2003.
Menurut Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kesetaraan gender, UN Women, hampir satu dari tiga perempuan di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual, kebanyakan oleh seseorang yang mereka kenal.
“Kekerasan terhadap perempuan adalah krisis global. Di semua lingkungan kita sendiri ada perempuan dan anak perempuan yang hidup dalam bahaya,” kata Direktur Eksekutif UN Women, Sima Bahous dalam sebuah pesan video.
Paus Fransiskus juga mempertimbangkan terkait kekerasan terhadap perempuan. Paus mencuit, “Perempuan korban kekerasan harus dilindungi oleh masyarakat.”
“Berbagai bentuk penganiayaan yang dialami banyak wanita adalah pengecut dan mewakili degradasi bagi pria dan seluruh umat manusia. Kita tidak bisa berpaling,” tambahnya. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FJR)