Undang-undang Minnesota memberikan hukuman minimal 12,5 tahun untuk Chauvin yang telah dipenjara sejak dua bulan lalu. Namun, Hakim Peter Cahill mengidentifikasikan keadaan yang memberatkan bisa menandakan hukuman yang jauh lebih berat.
Cahill merupakan hakim yang akan menjatuhkan hukuman untuk Chauvin di pengadilan Minneapolis pada pukul 13.30 waktu setempat.
"Chauvin telah menyalahgunakan posisi kepercayaan dan otoritasnya memperlakukan Floyd dengan penuh kekejaman di depan anak di bawah umur, dan melakukan kejahatan sebagai kelompok dengan partisipasi aktif tiga petugas lainnya," tutur Cahill dilansir dari AFP, Jumat, 25 Juni 2021.
Chauvin dan tiga rekannya menangkap Floyd (46) pada Mei tahun lalu karena dicurigai telah mengedarkan uang kertas palsu di sebuah toko di Minneapolis. Mereka memborgolnya dan menekannya ke tanah di tengah jalan.
Chauvin kemudian menekan lututnya di belakang leher Floyd selama hampir 10 menit, acuh terhadap erangan pria kulit hitam itu yang sekarat. Bahkan orang-orang yang lewat memohon agar polisi melepaskan Floyd.
Adegan tersebut, yang difilmkan dan diunggah oleh seorang wanita muda, dengan cepat menjadi viral. Setelah berminggu-minggu dikurung di rumah karena pandemi, ratusan ribu orang turun ke jalan di seluruh negeri dan juga di luar negeri, untuk menuntut diakhirinya rasisme dan kebrutalan polisi.
Kamis malam, anggota parlemen Partai Republik dan Demokrat mengumumkan bahwa setelah beberapa pekan bernegosiasi, mereka sepakat mengenai kerangka kerja yang menangani masalah untama untuk reformasi polisi bipartisan.
"Selama beberapa pekan ke depan kami berharap dapat melanjutkan pekerjaan kami untuk mendapatkan proposal final," ucap anggota Kongres dalam sebuah pernyataan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News