Permohonan persidangan baru ini dilayangkan satu hari usai salah satu juri kasus Floyd, Brandon Mitchell, mengunggah konten di media sosial. Konten tersebut memperlihatkan Mitchell berfoto bersama keluarganya dengan mengenakan baju bertuliskan: "Jauhkan lutut Anda dari leher kami" dan "BLM" (Black Lives Matter) bersama foto Martin Luther King Jr..
Leher Floyd ditindih Chauvin sekitar sembilan menit pada Mei 2020. Peristiwa yang berujung pada kematian Chauvin itu memicu gelombang aksi protes di dalam dan luar negeri.
Baca: Pembunuh George Floyd Divonis 12,5 Tahun Penjara
Dalam persidangan, Mitchell pernah ditanya apakah ia pernah ikut serta dalam demonstrasi di Minneapolis usai kematian Floyd. Ia juga ditanya apakah pernah ikut serta dalam unjuk rasa menentang penggunaan kekerasan oleh polisi di luar kasus Floyd.
Mitchell merespons "tidak" pada dua pertanyaan tersebut. Mencoba membela diri terkait konten medsos, ia mengatakan kepada surat kabar Star Tribune bahwa dirinya belum pernah ke Washington sebelumnya, dan hanya ikut serta pada aksi pada Agustus lalu untuk mengenang kematian King.
"Saat itu 100 persen bukan soal Floyd, tapi terkait MLK dari era 60-an," sebut Mitchell, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Rabu, 5 Mei 2021.
Permintaan persidangan baru biasanya tidak pernah berhasil. Namun pengacara Chauvin, Eric Nelson, mencoba melakukannya.
Ia ingin persidangan baru ini dipindahkan ke kota lain dan dewan juri diasingkan selama jalannya sidang. Kedua permintaan ditolak Hakim Peter Cahill.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News