Aksi ini terkait dengan situasi di Ukraina. Greenpeace mengorganisasi aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul invasi ke Ukraina.
"Pada pukul 11.00 waktu setempat, para aktivis memulai blokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata juru bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager kepada AFP.
Kedua kapal itu diketahui milik Rusia.
BREAKING: Swimmers and kayaks have blocked a transshipment of 100 000 tonnes of Russian oil between two supertankers at sea in Danish waters. The activists demand that governments #StopFuellingWar and ban fossil fuels from Russia. pic.twitter.com/YaiD1DUz4Q
— Greenpeace i Danmark (@greenpeacedk) March 31, 2022
Sebanyak 11 aktivis mengendarai kayak atau berenang di perairan es di Frederikshavn. Beberapa dari mereka membawa spanduk yang menyerukan pemerintah untuk ‘berhenti mengobarkan perang’.
Para aktivis melukis "Perang Bahan Bakar Minyak" di lambung Pertamina Prime.
Baca: Bawa Minyak dari Rusia, Kapal Tanker Pertamina Diblokir Greenpeace
Dalam dua minggu terakhir, Greenpeace cabang Denmark telah melakukan beberapa tindakan terhadap kapal-kapal Rusia yang melakukan transfer minyak, meskipun ini adalah blokade pertama yang berhasil.
"Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat,” kata Oehlenschlager.
"Mereka sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer", katanya, mendesak Denmark untuk melarang pengiriman minyak Rusia di perairannya.