Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul invasi ke Ukraina.
"Pada pukul 11:00 waktu setempat, para aktivis memulai blokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata juru bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager kepada AFP.
Kedua kapal itu diketahui milik Rusia.
Sebanyak 11 aktivis mengendarai kayak atau berenang di perairan es di Frederikshavn. Beberapa dari mereka membawa spanduk yang menyerukan pemerintah untuk ‘berhenti mengobarkan perang’.
Para aktivis melukis "Perang Bahan Bakar Minyak" di lambung Pertamina Prime.
Sekitar 100.000 ton minyak mentah akan ditransfer antara kedua kapal.
Dalam dua minggu terakhir, Greenpeace cabang Denmark telah melakukan beberapa tindakan terhadap kapal-kapal Rusia yang melakukan transfer minyak, meskipun ini adalah blokade pertama yang berhasil.
"Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat,” kata Oehlenschlager.
"Mereka sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer", katanya, mendesak Denmark untuk melarang pengiriman minyak Rusia di perairannya.
Seperti diketahui, Greenpeace melalui situsnya dibentuk pada 1979 dan memiliki motivasi dan visi untuk menjadikan dunia menjadi hijau.
Greenpeace menjadi organisasi internasional yang berkampanye untuk perlindungan lingkungan secara global yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda. Greenpeace mempunyai 2,8 juta pendukung di seluruh dunia dan memiliki kantor regional di 41 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News