Bendera logo WHO berkibar di markas besar organisasi tersebut di Jenewa, Swiss pada 5 Maret 2021. (Fabrice COFFRINI / AFP)
Bendera logo WHO berkibar di markas besar organisasi tersebut di Jenewa, Swiss pada 5 Maret 2021. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Populer Internasional: WHO Soal Cacar Monyet hingga WNI Sebatang Kara di Noumea

Willy Haryono • 31 Mei 2022 08:36
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa cacar monyet tidak akan menjadi pandemi, namun masih banyak hal-hal yang belum diketahui seputar penyakit tersebut. Kabar tersebut menjadi berita terpopuler di kanal internasional Medcom.id pada Selasa, 31 Mei 2022.
 
Dua berita terpopuler lainnya adalah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi sukarelawan pencarian anak dari Ridwan Kamil di Swiss dan seputar nasib seorang WNI yang hidup sebatang kara di Noumea, Kaledonia Baru.
 
Berikut selengkapnya:

WHO: Cacar Monyet Tak akan Jadi Pandemi, Tapi ...

Salah satu yang masih diselidiki WHO adalah bagaimana penyakit itu bisa menyebar dan apakah penangguhan imunisasi cacar di masa lalu berpengaruh terhadap kecepatan penyebarannya.
 
Dalam sebuah sesi publik pada Senin kemarin, Dr Rosamund Lewis dari WHO menekankan bahwa sebagian besar kasus cacar monyet di puluhan negara saat ini diidap gay dan biseksual. Dengan berbekal fakta ini, para ilmuwan dapat mempelajarinya lebih lanjut dan memberikan peringatan kepada kelompok individu berisiko.
 
"Penting untuk mendeskripsikan hal ini karena sepertinya ada tambahan cara-cara penularan yang mungkin tidak dikenali di masa lalu," kata Lewis.

Lewis, pakar WHO yang khusus menangani penyakit cacar, memperingatkan bahwa banyaknya kasus cacar monyet di kalangan gay tidak lantas membuat individu dari kelompok lain sepenuhnya aman dari penyakit tersebut.
 
Apa lagi yang disampaikan WHO terkait penyakit cacar monyet? Cek selengkapnya di sini.

WNI Sukarelawan Ungkap Informasi Terkini Pencarian Eril

Sejumlah WNI ikut bergabung dalam membantu mencari Emmeril Khan Mumtadz, anak dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di sepanjang Sungai Aare, Bern, Swiss. Salah satu dari WNI itu adalah Tenny Schneider.
 
"Saya pribadi dan beberapa teman di Swiss terutama di Ben, melakukan pencarian menelusuri sungai secara sukarela. Jadi ada beberapa masyarakat di Swiss yang menjadi sukarelawan," ujar Tenny Schneider dalam program Top News di Metro TV.
 
Seperti apa perkembangan pencarian anak Ridwan Kamil di Swiss? Cek selengkapnya di sini.

WNI Sebatang Kara di Kaledonia Baru Dimakamkan Secara Islam

KJRI Noumea mengkoordinasikan pemakaman seorang WNI sebatang kara yang berada di Noumea, Kaledonia Baru pada 25 Mei 2022.
 
Sebelumnya, KJRI Noumea mendapatkan kabar pada Jumat 20 Mei atas meninggalnya Ibu Siti Dapiah yang berusia 84 tahun di panti wreda bernama Au Petit Bonheur.
 
Ibu Siti Dapiah tinggal sebatang kara di Noumea dan diketahui memiliki keluarga di Indonesia.
 
Apa reaksi keluarga saat mengetahui kabar kematian Siti Dapiah? Cek selengkapnya di sini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan