Logo di markas besar WHO di Jenewa, Swiss. (AFP)
Logo di markas besar WHO di Jenewa, Swiss. (AFP)

WHO: Cacar Monyet Tak akan Jadi Pandemi, Tapi ...

Willy Haryono • 30 Mei 2022 21:09
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa cacar monyet tidak akan menjadi pandemi, namun masih banyak hal-hal yang belum diketahui seputar penyakit tersebut. Salah satu yang masih diselidiki WHO adalah bagaimana penyakit itu bisa menyebar dan apakah penangguhan imunisasi cacar di masa lalu berpengaruh terhadap kecepatan penyebarannya.
 
Dalam sebuah sesi publik pada Senin, 30 Mei 2022, Dr Rosamund Lewis dari WHO menekankan bahwa sebagian besar kasus cacar monyet di puluhan negara saat ini diidap gay dan biseksual. Dengan berbekal fakta ini, para ilmuwan dapat mempelajarinya lebih lanjut dan memberikan peringatan kepada kelompok individu berisiko.
 
"Penting untuk mendeskripsikan hal ini karena sepertinya ada tambahan cara-cara penularan yang mungkin tidak dikenali di masa lalu," kata Lewis, dikutip dari Global News.

Lewis, pakar WHO yang khusus menangani penyakit cacar, memperingatkan bahwa banyaknya kasus cacar monyet di kalangan gay tidak lantas membuat individu dari kelompok lain sepenuhnya aman dari penyakit tersebut.
 
Sebelumnya, sejumah pakar pernah mengungkapkan bahwa cacar monyet di kalangan gay mungkin merupakan hal insidental, sehingga bisa saja muncul di kelompok individu lain jika tidak ada langkah-langkah pencegahan dari sekarang.
 
Menurut Lewis, WHO belum dapat memastikan apakah cacar monyet hanya ditransmisikan melalui hubungan seks atau bisa saja dari sekadar kontak dekat antar individu yang terlibat aktivitas seksual.
 
Baca:  WHO Sebut Wabah Cacar Monyet Kini Mencapai 257 Kasus di Seluruh Dunia
 
"Belum diketahui apakah virus ini mengeksploitasi cara-cara penularan baru, tapi satu hal yang pasti, virus ini masih mengeksploitasi transmisi yang sudah diketahui sejak lama, yaitu melalui kontak fisik jarak dekat," tutur Lewis. Selama ini, cacar monyet diketahui menular saat ada kontak fisik dengan individu terinfeksi.
 
Dari ratusan kasus cacar monyet saat ini, lanjut Lewis, banyak individu terinfeksi yang lukanya terkonsentrasi di area kelamin. Ada juga beberapa luka cacar monyet yang sulit untuk dilihat.
 
"Mungkin saja luka ini ada di tubuh seseorang selama dua atau empat pekan dan tidak dapat dilihat oleh orang lain. Tapi seseorang tersebut mungkin saja dapat menularkannya kepada orang lain," sebut Lewis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan