DK PBB diminta Ukraina lakukan pertemuan darurat terkait rencana Rusia. Foto: AFP
DK PBB diminta Ukraina lakukan pertemuan darurat terkait rencana Rusia. Foto: AFP

Separatis Minta Bantuan Rusia, Ukraina Desak Pertemuan Darurat DK PBB

Marcheilla Ariesta • 24 Februari 2022 08:12
Kiev: Ukraina menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB (DK PBB). Langkah ini diambil menyusul laporan para pemimpin separatis di wilayah timurnya, mencari bantuan Rusia untuk mengusir pasukan Ukraina.
 
"Ukraina telah meminta pertemuan mendesak Dewan Keamanan PBB karena permintaan dari administrasi pendudukan Rusia di Donetsk dan Luhansk ke Rusia dengan permintaan untuk memberi mereka bantuan militer, yang merupakan eskalasi lebih lanjut dari situasi keamanan," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, dikutip dari Anadolu Agency, Kamis, 24 Februari 2022.
 
Baca: Putin Desak Negara Lain Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.

Langkah itu dilakukan tak lama setelah juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengataka, para pemimpin wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri di Ukraina, menulis surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin meminta bantuan militer.
 
Surat itu menunjuk pada korban sipil di wilayah Donbas. "Pemerintah masing-masing wilayah meminta bantuan presiden Rusia untuk memukul mundur 'agresi' angkatan bersenjata Ukraina," seru Peskov.
 
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin lalu mengakui dua wilayah timur Ukraina yang memisahkan diri sebagai negara merdeka. Pengakuan itu diikuti dengan cepat oleh perintah untuk mengirim pasukan Rusia ke sana.
 
Tujuannya untuk menjaga perdamaian.
 
Sementara itu, pemimpin wilayah Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina, mengatakan ia ingin menyelesaikan perbatasannya secara damai dengan Kiev. Namun, ia menegaskan berhak meminta bantuan Rusia.
 
Denis Pushilin menuturkan, ia lebih menyukai dialog dengan Ukraina pada kesempatan pertama. Menurutnya, separatis akan menang dengan dukungan besar dari Rusia.
 
Baca: Pemimpin Donetsk Inginkan Dialog dengan Ukraina Secara Damai.
 
Ia menuduh Kiev melakukan provokasi dan menyebabkan korban sipil. Namun, Ukraina membantah tuduhan separatis tersebut, yang menurut mereka memicu konflik dengan tujuan merebut kembali wilayahnya secara paksa.
 
Pushilin mengatakan evakuasi perempuan dan anak-anak yang dimulai pekan lalu diperlukan untuk memungkinkan tentara separatis fokus mempertahankan perbatasan wilayah mereka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan