Warsawa: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan para menteri tinggi Ukraina dalam sebuah pertunjukan dukungan yang tegas pada Sabtu, 26 Maret 2022. Di saat bersamaan Rusia mengisyaratkan akan mengurangi agresi.
Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba dan Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov melakukan perjalanan langka ke luar Ukraina untuk bertemu dengan pemimpin AS. Iji merupakan sebagai tanda kemungkinan tumbuhnya kepercayaan dalam perlawanan mereka terhadap pasukan Rusia.
Baca: Biden: Rusia Bisa Hadiri KTT G20 Asalkan Indonesia Undang Ukraina
"Pembicaraan tersebut membahas komitmen tak tergoyahkan Washington terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price kepada wartawan, seperti dikutip AFP.
Biden, yang kemudian bertemu dengan Presiden Polandia Andrzej Duda, juga menekankan "komitmen suci" untuk pertahanan kolektif NATO, dalam jaminan yang jelas bagi tetangga Ukraina yang terguncang oleh konflik.
Presiden AS telah memimpin upaya di antara sekutu Barat untuk menekan Vladimir Putin untuk mengakhiri invasi ke Ukraina. Dia juga mencap Presiden Rusia itusebagai "penjahat perang" atas serangan terhadap warga sipil.
Putin telah mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, bersumpah untuk menghancurkan militer negara itu dan menggulingkan Presiden Volodymyr Zelensky yang pro-Barat. Tetapi pasukannya hanya membuat sedikit kemajuan dalam merebut kota-kota utama, dan serangannya terhadap warga sipil menjadi lebih mematikan.
Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Sergei Rudskoi, seorang jenderal senior Rusia, menyarankan bahwa waktunya telah tiba untuk "tujuan utama" yang jauh berkurang untuk mengendalikan Donbas, wilayah timur yang sebagian sudah dikuasai oleh proksi Rusia.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan