Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut baik langkah itu, dengan mengatakan tindakan itu mengurangi ketegangan setelah berminggu-minggu pertempuran baru di timur negara bekas Soviet itu antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Moskow.
Berbicara selama latihan di semenanjung Krimea, yang dianeksasi Moskow pada 2014, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, tentara Rusia akan mulai kembali ke pangkalan permanen mereka pada Jumat.
"Pasukan menunjukkan kemampuan mereka untuk memastikan perlindungan yang dapat diandalkan negara kami," kata Menhan Shoigu, seperti dikutip AFP, Jumat 23 April 2021.
"Saya telah membuat keputusan untuk menghentikan pemeriksaan di distrik militer Selatan dan Barat," ungkapnya, seraya menambahkan penarikan pasukan harus selesai pada 1 Mei.
Pengumuman itu muncul setelah Barat meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menarik kembali pasukan dan pemimpin Ukraina itu menawarkan untuk bertemu dengan kepala Kremlin di Ukraina timur yang dilanda perang.
Shoigu, yang tiba di Krimea pada hari sebelumnya untuk mengawasi latihan militer, mengatakan Moskow mengamati dengan cermat gerakan NATO dan akan tetap waspada.
Keduanya dipersenjatai dengan teropong, Shoigu dan kepala staf umum Angkatan Darat Valery Gerasimov mengawasi latihan dari platform pengamatan saat helikopter terbang di atas.
Kementerian merilis rekaman dramatis dari manuver darat dan laut yang menunjukkan pasukan berlatih pendaratan amfibi, jet melesat di langit dan kendaraan tempur infanteri melintasi lapangan hijau.
Menanggapi pengumuman Rusia, Zelensky menulis di Twitter bahwa "pengurangan pasukan di perbatasan kami secara proporsional mengurangi ketegangan."
Aktvitas NATO
Kamis pagi, Ukraina kembali menyalahkan Rusia karena melanggar perjanjian gencatan senjata dan mengatakan satu tentara lagi tewas karena luka pecahan peluru ketika "angkatan bersenjata Rusia" menembaki posisi Ukraina."Musuh sengaja melanggar gencatan senjata dan tidak ingin berpegang pada perjanjian yang ada," ucap militer Ukraina.
Zelensky minggu ini mengundang Putin untuk mengadakan pembicaraan di timur Ukraina. Dia mengatakan jutaan nyawa dipertaruhkan menyusul bentrokan baru yang mencabik gencatan senjata terbaru.
Sekitar 30 tentara Ukraina telah tewas sejak awal tahun, dibandingkan dengan 50 pada tahun 2020.
Barat dan Ukraina menuduh Rusia mengirim pasukan dan senjata melintasi perbatasan tetapi Moskow membantah klaim tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin telah diberitahu tentang undangan Zelensky.
"Kalau Presiden menganggap perlu, dia sendiri yang akan merespons," ujarnya Peskov.
Latihan Rusia dan penambahan pasukan di perbatasan Ukraina menyebabkan kekhawatiran di Kiev dan Barat akan terulangnya agresi Rusia 2014, ketika Moskow mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina.
Uni Eropa memperkirakan minggu ini jumlah pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina lebih dari 100.000.
Sementara Menhan Shoigu menggambarkan pergerakan pasukan Rusia sebagai latihan dalam menanggapi tindakan NATO yang "mengancam". Pada Kamis, dia mengatakan Rusia sedang mengawasi aktivitas NATO termasuk latihan besar-besaran Defender Eropa 2021.
"Aktivitas militer NATO meningkat secara signifikan di wilayah ini," kata Shoigu, memerintahkan pasukan untuk waspada jika terjadi "perkembangan yang tidak menguntungkan" dari latihan Barat.
Kementerian pertahanan mengatakan bahwa sekitar 10.000 tentara Rusia dan lebih dari 40 kapal perang serta kapal lain ikut serta dalam latihan di Krimea.
Kapal pendarat besar dari Armada Utara dan Baltik serta kapal perang dan kapal lain dari Armada Kaspia dikirim ke Laut Hitam untuk latihan.
Rusia juga mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya bermaksud menutup sebagian Laut Hitam untuk militer asing dan kapal lain selama enam bulan mulai Sabtu.
Langkah tersebut dapat memengaruhi akses ke pelabuhan Ukraina di Laut Azov, yang terhubung ke Laut Hitam melalui Selat Kerch.
Kiev telah memerangi separatis pro-Rusia di wilayah Donetsk dan Lugansk timur sejak 2014, dengan konflik yang merenggut lebih dari 13.00 nyawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News