Pihak keamanan melakukan penjagaan di Istana Kepresidenan Haiti. Foto: AFP
Pihak keamanan melakukan penjagaan di Istana Kepresidenan Haiti. Foto: AFP

28 Orang Ditangkap Terkait Pembunuhan Presiden Haiti

Fajar Nugraha • 09 Juli 2021 10:36
Port-au-Prince: Sedikitnya 28 orang ditangkap atas keterlibatan melakukan pembunuhan terhadap Presiden Haiti Jovenel Moise. Polisi Haiti menambahkan bahwa 26 di antaranya adalah warga Kolombia dan dua warga Amerika keturunan Haiti.
 
"Kami telah menangkap 15 warga Kolombia dan dua warga Amerika keturunan Haiti. Tiga warga Kolombia tewas sementara delapan lainnya buron," kata Kepala Polisi Haiti Leon Charles pada konferensi pers Kamis 8 Juli, yang dikutip dari AFP, Jumat 9 Juli 2021.
 
Baca: Presiden Haiti Tewas Dibunuh Kelompok Bersenjata di Rumahnya.

Pada Rabu polisi mengatakan empat tersangka telah tewas. Charles tidak menjelaskan perbedaan tersebut.
 
“Senjata dan bahan yang digunakan oleh para penyerang telah ditemukan,” tegas Charles.
 
Charles mengatakan, dalam briefing televisi bahwa pihak berwenang telah melacak tersangka pembunuh ke sebuah rumah di dekat tempat kejadian kejahatan di Petionville, pinggiran utara. Lokasinya berada di lereng bukit ibukota Port-au-Prince.
 
Baku tembak sengit berlangsung hingga larut malam pada Rabu. Petugas patroli ketat di daerah itu sejak Kamis pagi.
 
"Kami memiliki pelaku fisik, sekarang kami mencari aktor intelektualnya,” kata Charles.
 
Charles berbicara sehari setelah Moise dan istrinya Martine diserang oleh orang-orang bersenjata di kediaman pribadi mereka di ibu kota Port-au-Prince.
 
Moise ditembak mati dalam serangan pagi hari, dan istrinya terluka. Dia telah dibawa ke Miami dengan ambulans udara dan pihak berwenang mengatakan kondisinya stabil.
 
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pihaknya secara teratur melakukan kontak dengan pejabat Haiti, termasuk otoritas investigasi, untuk membahas bagaimana Amerika Serikat dapat memberikan bantuan. Namun pihak AS tidak dapat mengkonfirmasi apakah seorang warga negara AS termasuk di antara mereka yang ditahan.
 
Para pejabat di Haiti yang sebagian besar berbahasa Prancis dan Kreol mengatakan pada Rabu bahwa para pembunuh tampaknya berbicara dalam bahasa Inggris dan Spanyol.
 
Baca: PM Haiti Sebut Pembunuh Presiden Jovenel Moise adalah Agen DEA.
 
Negara termiskin di Amerika sekarang tidak memiliki presiden atau parlemen yang bekerja dan dua orang yang mengaku bertanggung jawab sebagai perdana menteri.
 
Charles bersumpah perburuan terhadap para tersangka pembunuh lainnya akan terus berlanjut.
 
"Kami akan memperkuat penyelidikan dan teknik pencarian kami untuk mencegat delapan tentara bayaran lainnya," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan