17 Tewas dalam Serangan Udara Rusia di Apartemen Ukraina
Fajar Nugraha • 01 Juli 2022 11:40
Menurut militer Ukraina, serangan itu berasal dari pesawat di Laut Hitam, dan mereka yang terluka di bangunan tempat tinggal termasuk anak-anak. Sebuah pusat rekreasi telah terkena serangan rudal terpisah, kata mereka.
Niat baik
Serangan Jumat pagi terjadi sehari setelah pasukan Rusia meninggalkan posisi mereka di Pulau Ular, di lepas pantai Odessa.
Pulau itu telah menjadi simbol perlawanan Ukraina pada hari-hari pertama perang, ketika para prajurit itu mengatakan kepada sebuah kapal perang Rusia yang meminta mereka untuk menyerah "go f*ck yourself", sebuah insiden yang memicu meme yang menantang.
Itu juga merupakan target strategis, duduk di samping jalur pelayaran di dekat pelabuhan Odessa. Rusia telah berusaha untuk memasang rudal dan baterai pertahanan udara saat diserang oleh drone.
“Keputusan untuk meninggalkan Pulau Ular sangat mengubah situasi di Laut Hitam," kata Zelensky dalam pidato hariannya, Kamis.
"Itu belum menjamin keamanan. Belum menjamin bahwa musuh tidak akan kembali. Tapi itu sudah sangat membatasi tindakan penjajah,” ungkapnya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengutip Pulau Ular ketika dia memperingatkan presiden Rusia bahwa kesepakatan damai pada akhirnya akan sesuai dengan persyaratan Ukraina.
"Kami telah melihat apa yang dapat dilakukan Ukraina untuk mengusir Rusia kembali. Kami telah melihat apa yang mereka lakukan di sekitar Kiev dan Kharkiv, sekarang di Pulau Ular," sebut Johnson.
Pernyataan kementerian pertahanan Rusia menggambarkan penarikan itu sebagai "sikap niat baik" yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Moskow tidak akan mengganggu upaya PBB untuk mengatur ekspor biji-bijian yang dilindungi dari Ukraina.
Namun pejabat Ukraina mengklaimnya sebagai kemenangan.
"Mereka selalu meremehkan kekalahan mereka dengan cara ini," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter.
Di masa damai, Ukraina adalah pengekspor pertanian utama, tetapi invasi Rusia telah merusak lahan pertanian dan membuat pelabuhan Ukraina disita, dihancurkan atau diblokade -- mengancam importir biji-bijian di Afrika dengan kelaparan.
Kekuatan Barat menuduh Putin menggunakan hasil panen yang terperangkap sebagai senjata untuk meningkatkan tekanan pada masyarakat internasional, dan Rusia dituduh mencuri gandum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)