Presiden Putin pada Rabu mengatakan bahwa Kremlin dan Washington telah sepakat untuk mengembalikan duta besar ke ibu kota masing-masing setelah mereka ditarik awal tahun ini.
Baca: Biden Ancam Putin dan Akuinya sebagai Pembunuh.
Berbicara pada konferensi pers setelah bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Jenewa, Putin mengatakan para duta besar akan kembali ke pos mereka dan menjalankan fungsi mereka. Menjawab pertanyaan tentang kapan para diplomat akan kembali ke pos mereka adalah ‘murni teknis’.
Hubungan AS-Rusia telah memburuk selama bertahun-tahun, dan hubungan bilateral yang tegang semakin memburuk ketika Biden mengatakan dia mengira Putin adalah "pembunuh".
Pernyataan Biden mendorong Rusia untuk memanggil duta besarnya untuk Washington untuk konsultasi. Amerika Serikat menarik duta besarnya pada bulan April. Putin juga mengatakan bahwa dia puas dengan penjelasan Biden atas komentar "pembunuh".
Baca: Bertemu Biden, Putin Tegaskan Tak Ada Serangan Siber ke AS.
Pada Maret lalu, ketika melakukan wawancara dengan ABC News, Biden mengatakan, “Saya setuju” ketika ditanya apakah dirinya yakin bahwa sosok Putin adalah seorang pembunuh.
“Mengenai deklarasi tajam itu, apa yang bisa saya katakan, kita semua akrab dengannya,” kata Putin, merujuk pada wawancara Biden dengan ABC, seperti dikutip dari Euronews, Kamis 17 Juni 2021.
“Presiden Biden menelepon saya setelah itu dan kami bertukar pandangan tentang masalah ini. Penjelasan ini cocok untuk saya,” tegas Putin.
Biden dan Putin bertemu di sebuah rumah megah abad ke-18 di Jenewa untuk pertemuan puncak berisiko tinggi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara yang bersaing. Pertemuan resmi mereka dibagi menjadi dua putaran dan berakhir lebih awal dari yang diperkirakan oleh para pejabat.
Baca: Putin dan Biden Tidak Akan Berteman Tetapi Berada di Jalur yang Sama.
Kedua belah pihak telah mengecilkan prospek terobosan besar di KTT dan kedua pemimpin telah memutuskan untuk mengadakan konferensi pers terpisah, tidak seperti pertemuan terakhir antara Putin dan mantan Presiden Donald Trump setelah pertemuan puncak mereka di Helsinki.
Mengenai pertanyaan tentang serentetan serangan siber baru-baru ini yang melintasi sektor di Amerika Serikat, Putin mengatakan kedua negara akan memulai konsultasi tentang keamanan siber. “Kami percaya bahwa dunia maya sangat penting. Secara umum, dan khususnya untuk AS, dan pada tingkat yang sama untuk Rusia,” ucapnya.
Namun, Putin mengklaim bahwa Rusia juga menjadi korban serangan siber.
“Kami menghadapi ini setiap tahun. Di AS, saya tidak berpikir bahwa pemerintah AS secara khusus tertarik untuk mengorganisir atau menyelidikinya. Yang mereka lakukan hanyalah membuat sindiran. Yang kami butuhkan adalah konsultasi ahli di antara kami. Kami sepakat untuk itu, pada prinsipnya, Rusia siap untuk itu,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News