Panitia memberikan suara 20-0 dengan satu abstain bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya pada orang yang berusia 18 tahun ke atas. Keputusan panel keluar satu minggu setelah panel yang sama mendukung vaksin covid-19 serupa dari Pfizer dan mitra Jerman BioNTech, yang mengarah pada otorisasi penggunaan darurat ( EUA) sehari kemudian.
FDA diharapkan untuk memberikan EUA paling cepat Kamis atau Jumat malam. Hal ini memberikan secercah harapan lain bagi negara yang telah kehilangan lebih dari 300.000 nyawa karena covid-19 -,termasuk tertinggi satu hari 3.580 kematian pada Rabu,- sementara rekor jumlah pasien diduga akan membanjiri rumah sakit dan petugas kesehatan AS usai liburan Natal.
“Untuk beralih dari memiliki urutan (genetik) virus pada Januari menjadi memiliki dua vaksin yang tersedia pada Desember adalah pencapaian yang luar biasa,” kata Dr James Hildreth, kepala eksekutif Meharry Medical College, yang memilih untuk merekomendasikan vaksin untuk penggunaan darurat, seperti dikutip AFP, Jumat 18 Desember 2020.
Salah satu abstain datang dari Dr Michael Kurilla, yang bekerja di National Institutes of Health dan merasa otorisasi menyeluruh untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas terlalu luas.
"Saya tidak yakin bahwa untuk semua kelompok usia itu, manfaatnya sebenarnya lebih besar daripada risikonya. Dan saya lebih suka melihatnya lebih ditargetkan pada orang-orang berisiko tinggi penyakit covid yang serius dan mengancam nyawa," tegasnya.
Vaksin Moderna akan mulai didistribusikan segera setelah FDA memberikan lampu hijau. Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar mengatakan kepada CNBC pada Kamis bahwa 5,9 juta dosis telah dialokasikan untuk negara bagian dan kota-kota besar dan siap untuk dikirim ke seluruh negeri.
Vaksin bukanlah obat mujarab, karena akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diluncurkan ke negara di mana virus merajalela. Vaksin tidak akan berpengaruh bila tindakan kesehatan masyarakat seperti jarak sosial dan pemakaian masker ditolak oleh sebagian besar penduduk.