Namun hasil berbeda ditemukan dalam uji coba di Afrika Selatan. Vaksin itu hanya efektif 49 persen dalam mencegah kasus gejala covid-19 dalam penelitian yang diikuti 4.400 peserta itu. Tetapi pada coba tahap menengah vaksin di Afrika Selatan menunjukkan efektivitas 60 persen di antara orang yang tidak memiliki HIV.
Uji coba yang berlangsung dari Agustus hingga pertengahan Januari itu terjadi saat muncul varian baru di Afrika Selatan yang lebih menular.
Vaksin yang efektif dari Novavax akan menjadi tambahan yang disambut baik dunia untuk melawan pandemi, yang telah menginfeksi lebih dari 100 juta orang. Regulator Barat sejauh ini telah mengesahkan vaksin dari Pfizer-BioNTech, AstraZeneca-Oxford, dan Moderna, dan beberapa lainnya juga telah mendapatkan persetujuan, tetapi persediaan tetap sangat terbatas.
Saham Novavax naik 20 persen setelah jam perdagangan setelah laporan tersebut, yang datang pada hari Amerika Serikat melaporkan kasus pertama varian Afrika Selatan.
Novavax mengatakan uji coba Inggris, yang melibatkan 15.000 orang berusia 18 hingga 84 tahun, diharapkan dapat digunakan untuk mengajukan peninjauan peraturan di Inggris, Uni Eropa dan negara lain. Sekitar 27 persen orang dalam uji coba berusia di atas 65 tahun.
Studi tersebut berlangsung saat varian Inggris yang lebih menular beredar, dan analisis awal menunjukkan bahwa vaksin itu 85,6 persen efektif melawan mutasi ini. Namun perusahaan AS itu mengumumkan dalam rilis berita dan tidak memberikan data studi.
Dalam uji coba di Inggris, keefektifan vaksin tersebut mendekati keefektifan dua vaksin resmi dari Pfizer Inc-BioNTech dan Moderna. Kedua vaksin itu rejimen dua dosisnya sekitar 95 persen efektif untuk mencegah covid-19 dalam uji klinis.
John Moore, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Weill Cornell Medical College di New York, mengatakan bahwa data Novavax UK, sama penting dengan hasil vaksin dari Pfizer dan Moderna.
"Ini tidak berbeda secara statistik. Vaksin pada dasarnya bekerja dengan baik pada strain dominan yang beredar di Inggris, yang berarti sama efektifnya di Amerika Serikat," kata Moore, seperti dikutip Yahoo News, Jumat 29 Januari 2021.
Amesh Adalja, seorang ahli penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security, mengatakan bahwa hasil tersebut sejalan dengan harapan, dan bahwa dia khawatir orang akan terlalu fokus pada efektivitas yang lebih lemah yang ditunjukkan di Afrika Selatan.
"Kami dimanjakan karena telah melihat nomor Moderna dan Pfizer. Saya tahu orang-orang akan khawatir, tetapi kemanjuran 60 persen terhadap varian baru dapat diterima," katanya, mencatat bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) awalnya mengatakan akan menyetujui vaksin yang setidaknya 50 persen efektif.
Varian Afrika Selatan telah terbukti menghindari perlindungan antibodi dalam penelitian laboratorium oleh Moderna dan Pfizer dan BioNTech.
“Penurunan risiko 60 persen terhadap penyakit covid-19 pada individu yang divaksinasi di Afrika Selatan menggarisbawahi nilai vaksin ini untuk mencegah penyakit dari varian yang sangat mengkhawatirkan yang saat ini beredar di Afrika Selatan, dan yang menyebar secara global," tutur Profesor Shabir Maddi, pemimpin peneliti uji coba vaksin Novavax di Afrika Selatan.
Novavax mengatakan pihaknya mulai membuat versi baru dari vaksinnya untuk melindungi dari varian virus yang muncul pada awal Januari dan mengharapkan untuk memilih kandidat yang ideal untuk booster dalam beberapa hari mendatang. Pihak perusahaan mengatakan berencana untuk memulai uji klinis vaksin baru ini pada kuartal kedua tahun ini.
Novavax juga menjalankan uji coba 30.000 orang di Amerika Serikat dan Meksiko yang dimulai pada Desember setelah setidaknya dua penundaan yang dikatakannya disebabkan oleh masalah skala manufaktur yang mencegah izin oleh FDA.
Perusahaan telah menerima USD1,6 miliar dari pemerintah AS dalam pendanaan untuk uji coba vaksin dan untuk 100 juta dosis. Novavax mengatakan bahwa pada pertengahan 2021, mereka menargetkan dapat membuat tembakan dengan kecepatan 2 miliar dosis per tahun, meskipun tidak jelas berapa banyak tembakan yang sebenarnya dapat dilakukan perusahaan tahun ini.
Indonesia pesan 50 juta
Indonesia sudah mengamankan pesanan vaksin covid-19 dari Novavax hingga 50 juta dosis. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan hal tersebut pada 30 Desember 2020."Hari ini, kita (Indonesia) berhasil mengamankan suplai vaksin, yaitu dari AstraZeneca dan Novavax, masing-masing sebesar 50 juta dosis," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam jumpa pers virtual bersama BioFarma.
Menurutnya, Indonesia termasuk satu dari sedikit negara yang telah mengamankan vaksin untuk keperluan dalam negeri. Menlu Retno menuturkan, dari jalur multilateral, diplomasi vaksin Indonesia terus berjalan.
"Kita berkomunikasi dan berkoordinasi dengan WHO, GAVI, dan lain-lain dalam rangka mengamankan akses vaksin melalui mekanisme COVAX-AMC (Advance Market Commitment) dengan range perkiraan perolehan adalah 3 sampai 20 persen jumlah penduduk," imbuhnya.
Menlu Retno menambahkan, semua diplomasi yang dilakukan sejalan dengan prinsip kesetaraan akses vaksin bagi semua negara dan sebagai wujud tanggung jawab Indonesia kepada dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News