Baca: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dinyatakan Aman dan Efektif.
Pengembang Sputnik V pada November lalu menyarankan AstraZeneca mencoba kombinasi tersebut. Mereka mengatakan bahwa ada baiknya bereksperimen dengan model Rusia dan menggunakan dua bidikan berbeda daripada yang sama.
"Sputnik V dengan senang hati berbagi salah satu dari dua vektor adenoviral manusia dengan AstraZeneca untuk meningkatkan kemanjuran vaksin AstraZeneca,” sebut pihak Rusia pada 23 November lalu.
"Menggunakan dua vektor berbeda untuk dua suntikan vaksin akan menghasilkan kemanjuran yang lebih tinggi daripada menggunakan vektor yang sama untuk dua suntikan," jelas pihak pengembang Sputnik V.
Sementara dalam pernyataannya pada Jumat, AstraZeneca mengatakan sedang mempertimbangkan bagaimana mereka dapat menilai kombinasi dari berbagai vaksin, dan akan segera mulai mengeksplorasi dengan Institut Gamaleya Rusia, yang mengembangkan Sputnik V.
“Kami akan meneliti apakah dua vaksin berbasis adenovirus dapat berhasil digabungkan,” ujar pihak AstraZeneca, seperti dikutip BBC, Sabtu 12 Desember 2020.
Kirill Dmitriev, Kepala Russian Direct Investment Fund (RDIF) yang mendanai Sputnik, menyambut baik niat dari AstraZeneca itu.
"Ini menunjukkan kekuatan teknologi Sputnik V dan kemauan serta keinginan kami untuk bermitra dengan vaksin lain untuk bersama-sama melawan covid-19,” tegas Dmitriev.
Aman dan efektif
Vaksin covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca bersama dengan University of Oxford dinyatakan aman dan efektif. Meskipun tingkat kemanjuran tidak setinggi dua vaksin dari produsen lain, hasil uji terbaru menumbuhkan harapan besar di Inggris.Baca: AstraZeneca Butuh Studi Tambahan Bagi Vaksin Covid-19 Mereka.
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan di The Lancet pada Selasa 8 Desember 2020, memberikan sedikit petunjuk tambahan dari kemanjuran vaksin ini. Meskipun ini membuka harapan, setelah hasil penelitian sebelumnya sempat membuahkan pesimisme.
Data yang diumumkan dari The Lancet menunjukkan tingkat kemanjuran 62 persen untuk peserta percobaan yang diberi dua dosis penuh. Tetapi 90 persen untuk subkelompok yang lebih kecil diberi setengah, kemudian dosis penuh.
"(Ini) akan membutuhkan penelitian lebih lanjut karena lebih banyak data tersedia dari uji coba," kata studi tersebut.
Kurang dari enam persen peserta uji coba di Inggris diberi rejimen dosis rendah dan tidak ada yang berusia di atas 55 tahun. Ini berarti diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki kemanjuran vaksin pada orang tua yang sangat rentan terhadap covid-19.
“Mengumpulkan hasil, kemanjuran keseluruhan adalah 70,4 persen. Itu di atas 50 persen minimum yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat,” sebut data yang dikeluarkan.
Meskipun kemanjuran di atas batas minimun FDA, vaksin covid-19 dari AstraZeneca ini jauh di bawah Pfizer-BioNTech dan Moderna yang melaporkan tingkat kemanjuran lebih dari 90 persen dalam uji coba tahap akhir.
Tetapi vaksin dari AstraZeneca-University of Oxford ini menjadi harapan besar karena harganya yang murah dan dipandang sangat penting untuk mengatasi pandemi di negara berkembang. Tidak hanya murah, vaksin ini juga lebih mudah untuk didistribusikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News