Pada 1991, Ukraina memutuskan menyetujui deklarasi kemerdekaan dengan mayoritas 92,3 persen melalui sebuah referendum 'bebas dan adil.' Setiap provinsi Ukraina mendukung kemerdekaan, termasuk Krimea yang dianeksasi Rusia pada 2014. Uni Soviet runtuh tak lama usai kemerdekaan Ukraina. Hari Rabu ini adalah 31 tahun sejak hasil pemungutan suara itu diumumkan.
"Ukraina harus berjuang keras untuk kemerdekaan mereka. Sayangnya, banyak pihak di seluruh dunia belum benar-benar bisa memastikan hak mereka dalam menentukan nasib sendiri," ucap Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins di Jakarta, dalam sebuah keterangan tertulis yang diterima Medcom.id hari ini.
Baris pertama lagu kebangsaan Ukraina ditulis pada pertengahan abad ke-19 – dan dimulai dengan kata-kata "Ukraina belum mati." Setiap kali orang Ukraina menyanyikan lagu kebangsaan mereka, mereka tetap menyanyikannya bahkan ketika Ukraina telah hilang dari peta – di mana sebenarnya Ukraina masih ada sebagai sebuah negara.
Banyak orang beranggapan bahwa negara-negara yang telah mengalami kolonialisme memiliki kesamaan, di mana negara lain bisa saja mencoba dan berusaha untuk mengendalikan wilayah tertentu di negara tersebut, dan menjalankan pemerintahannya. Namun, mereka belum tentu bisa mengendalikan suatu bangsa di luar kehendak mereka. Hal yang sama akan berlaku juga bagi Ukraina yang saat ini sedang diinvasi oleh Rusia.
Inggris menyebut invasi Rusia pada 24 Februari lalu sebagai serangan terhadap kedaulatan nasional Ukraina. Di wilayah pendudukan, Rusia disebut berusaha menghancurkan budaya, identitas, serta institusi Ukraina.
Menurut Inggris, Ukraina mampu dan akan berhasil mempertahankan kemerdekaannya dari serangan Rusia. Selama enam bulan sejak Februari lalu, perlawanan Ukraina telah menginspirasi dunia.
Presiden Rusia Vladimir Putin disebut Inggris mengantisipasi kemenangan cepat, namun ternyata salah perhitungan. Perlawanan dan keberanian rakyat Ukraina yang berkelanjutan dalam menghadapi agresi Rusia telah menginspirasi banyak orang.
Tindakan Rusia disebut Inggris sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan Piagam PBB. Inggris menegaskan bahwa komunitas global tidak boleh membiarkan ada suatu negara yang mencoba menetapkan ulang perbatasan wilayah secara paksa, atau yang bertentangan dengan keinginan rakyatnya.
Sebagian besar dari 141 negara, menurut Inggris, memahami hal tersebut dan memilih untuk mengutuk invasi Rusia di level PBB. Hanya Suriah, Korea Utara, Belarusia, dan Eritrea yang mendukung invasi Rusia.
Inggris menyerukan seluruh komunitas internasional untuk terus mendukung Ukraina, dengan bantuan kemanusiaan, ekonomi dan militer, serta meningkatkan desakan terhadap Rusia sampai pasukannya pergi dari wilayah Ukraina.
Sementara itu di G20, sebagian besar negara terus mewaspadai keputusan yang mungkin terlihat seperti menerima atau menormalkan invasi Rusia secara diam-diam. Melalui invasinya, Putin telah menciptakan serangkaian krisis, yakni di bidang energi, pangan, dan lain-lain.
Menurut Inggris, Putin tidak dapat secara wajar memperlihatkan dirinya sebagai bagian dari solusi ketika dia sendirilah yang telah menciptakan setumpuk masalah di dunia yang telah berjuang untuk pulih dari COVID-19.
"G20 tahun ini merupakan pertemuan yang kredibel dari ekonomi terkemuka dunia, sehingga tidak boleh mengabaikan invasi Rusia ke Ukraina. Sebagai Presiden G20, Indonesia memiliki peran yang sulit, tetapi penting, dalam memastikan bahwa Indonesia memiliki suara untuk Ukraina dalam diskusi penting tersebut, karena Ukraina tengah mengalami bencana kemanusiaan dan ekonomi," ujar Dubes Owen Jenkins.
"Tidak ada yang iri pada Indonesia karena harus menangani tantangan geopolitik ini, bahkan Inggris bertekad untuk memberikan dukungan apa pun yang bisa kami berikan kepada Indonesia dalam mengatasi hambatan besar yang telah disebabkan oleh Rusia pada Presidensi G20."
"Melalui semua yang kita lakukan di G20, kita harus melihat gambaran yang lebih luas dan memastikan bahwa kita tidak menormalisasi apa yang telah dilakukan Rusia. Ini bukan hal yang wajar. Kita akan lebih aman jika semuanya melihat hal ini dari sudut pandang yang sama," pungkasnya.
Baca: Dubes Ukraina: Jika Zelensky Hadir di G20, Tujuannya Bukan Negosiasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News