Pada sidang konfirmasi dengan para Senator AS 19 Januari 2021, Blinken juga menjawab pertanyaan apakah Kedutaan Besar AS di Israel akan tetap berada di Yerusalem.
Ditanya apakah dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Antony Blinken menjawab, "ya." Dan ditanya apakah kedutaan besar AS akan tetap di Yerusalem, Blinken kembali menjawab, "ya."
Kedua langkah oleh pemerintahan Trump sangat kontroversial, karena baik Israel dan Palestina mengklaim kota suci itu sebagai ibu kota mereka. Status Yerusalem adalah masalah yang sangat pelik sehingga konsensus internasional meninggalkan diskusi tentang hal itu pada akhir negosiasi perdamaian Israel-Palestina.
Negosiasi perdamaian sebelumnya telah memasukkan gagasan bahwa masing-masing pihak akan mengklaim bagian kota yang berbeda sebagai ibu kotanya.
Pemerintahan Trump meninggalkan parameter yang diterima secara internasional itu dan tidak melibatkan Palestina. Selain itu, Trump secara sepihak memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan mengakui kota itu sebagai ibu kota Israel.
Pada sidang, Blinken mengindikasikan bahwa dia yakin kebijakan pemerintah Trump telah mendorong Israel dan Palestina lebih jauh dari kesepakatan damai daripada yang telah mereka lakukan dalam beberapa dekade.
Blinken mengindikasikan bahwa Biden akan berusaha lebih keras untuk mengejar negara Palestina yang terpisah tetapi mengakui kesulitan tersebut. Dia menekankan bahwa dia percaya bahwa "solusi dua negara, betapapun jauh tampaknya untuk dicapai”.
“Satu-satunya cara untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara demokratis, dan memberikan Palestina sebuah negara yang menjadi hak mereka adalah melalui apa yang disebut solusi dua negara,” kata Blinken, seperti dikutip CNN, Rabu 20 Januari 2021.
“Namun saya pikir secara realistis sulit untuk melihat prospek jangka pendek untuk bergerak maju dengan itu,” jelasnya.
“Yang penting adalah memastikan bahwa tidak ada pihak yang mengambil langkah-langkah yang membuat proses yang sudah sulit menjadi lebih menantang,” tegas Blinken.
Memberikan pujian untuk Abraham Accords, perjanjian normalisasi yang ditengahi pemerintahan Trump antara Israel dan negara-negara Teluk, Blinken mengatakan dia berharap perjanjian itu menciptakan kemajuan menuju perjanjian Israel-Palestina.
“Saya berharap hal itu juga dapat menciptakan rasa percaya diri dan keamanan yang lebih besar di Israel karena mempertimbangkan hubungannya dengan Palestina,” tutur Blinken.
“Karena suka atau tidak suka, mereka suka atau tidak, (Abraham Accord) itu tidak hanya pergi begitu saja,” pungkas Blinken.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News