Kelompok Proud Boys dalam sebuah aksi demonstrasi di Amerika Serikat. Foto: AFP
Kelompok Proud Boys dalam sebuah aksi demonstrasi di Amerika Serikat. Foto: AFP

Mengenal ‘Proud Boys’ yang Ditakuti Donald Trump

Fajar Nugraha • 02 Oktober 2020 09:58
Washington: Pada saat debat perdana calon Presiden Amerika Serikat (AS) Selasa 29 September 2020, Donald Trump tidak mau mengecam kelompok supremasi kulit putih, ‘Proud Boys’. Trump justru hanya meminta kelompok itu mundur dan siaga.
 
Kelompok ini dikenal sebagai biang keladi kerusuhan berbau rasisme dalam beberapa bulan terakhir di Negeri Paman Sam. Kelompok sayap kanan tersebut dikenal mendukung Donald Trump.
 
Baca: Trump Mengaku Tak Mengetahui Kelompok Supremasi Kulit Putih.

Tidak banyak yang mengetahui siapa kelompok supremasi kulit putih yang mempersenjatai dirinya dengan lengkap. Berikut mengenai Proud Boys yang dipenuhi kontroversi.

1. Siapakah Proud Boys

The Proud Boys didirikan pada saat Pemilu Presiden AS 2016 oleh salah satu pendiri Vice Media dan aktivis sayap kanan Kanada-Inggris Gavin McInnes. Namun sejak 2018, McInnes keluar dari kelompok dan menjauhkan diri dari kelompok tersebut.
 
Menurut Anti-Defamation League (ADL), sebuah organisasi anti-kebencian, kelompok tersebut kemungkinan memiliki beberapa ratus anggota dengan cabang di sebagian besar negara bagian dan beberapa negara lain. Mereka menarik perhatian media pada akhir 2018 setelah konfrontasi kekerasan dengan pengunjuk rasa sayap kiri di New York City, dan kembali menjadi sorotan selama protes dalam beberapa bulan terakhir.
 
Mereka menggambarkan diri mereka sebagai klub khusus laki-laki dengan pandangan "chauvinis Barat”. Mereka "menolak untuk meminta maaf karena menciptakan dunia modern." Kelompok, yang keanggotaannya multiras, dikecam karena retorika misoginis, anti-Muslim dan anti-imigrasi.

 
 
“Anggota kelompok Proud Boys cenderung menganut ideologi yang menolak supremasi kulit putih terang-terangan tetapi menganut chauvinisme (rasa cinta berlebihan kepada negara),” menurut ADL.
 
Tahun lalu, dua anggota kelompok itu dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena peran mereka dalam perkelahian 2018 yang kejam dengan pengunjuk rasa anti-fasis. Protes itu sendiri dipicu oleh pidato McInnes di sebuah klub Republik di New York City.


2. Disebut dalam debat Presiden AS

Moderator debat Chris Wallace bertanya kepada Trump apakah dia bersedia mengutuk supremasi kulit putih dan kelompok milisi. Wallace juga bertanya kepada Trump apakah bersedia untuk meminta kepada Proud Boys untuk "mundur" dan tidak menambah kekerasan selama protes baru-baru ini di kota-kota AS seperti Portland, Oregon, dan Kenosha, Wisconsin.
 
Trump setuju untuk melakukan itu, bertanya, "Siapa yang Anda ingin saya kutuk?” Joe Biden menyela: "The Proud Boys".
 
Trump kemudian mendesak Proud Boys untuk "mundur dan berdiri," tetapi dengan cepat mengalihkan pembicaraan ke Antifa (Anti-fasis), sebuah ideologi anti-fasis sayap kiri. Selama ini, Trump menuduh pengikut Antifa melakukan kekerasan pada protes dalam beberapa bulan terakhir.
 
Melalui aplikasi percakapan Telegram, para anggota Proud Boys  membagikan logo mereka yang menyertakan kata-kata "mundur, bersiap-siap" mengikuti pernyataan Trump.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan