Manafort, 70, adalah salah satu orang pertama di lingkaran dalam Trump yang menghadapi dakwaan yang diajukan oleh Mueller sebagai bagian dari penyelidikannya atas campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2016.
Manafort bekerja untuk kampanye Gedung Putih Trump selama lima bulan pada 2016. Pada 2018, Trump memanggilnya "pria pemberani" karena tidak bekerja sama dengan otoritas federal.
“Bukti dari investigasi Rusia menunjukkan bahwa Trump bermaksud untuk mendorong Manafort ‘tidak bekerja sama dengan pemerintah’”, menurut laporan Mueller.
Dalam pernyataan yang disampaikan pengacaranya, Manafort menyampaikan apresiasinya kepada Trump.
Andrew Weissmann, seorang deputi Mueller yang mengawasi penuntutan Manafort oleh penasihat khusus, mencatat bahwa Manafort telah menjalani sekitar dua tahun dari hukumannya. Menurutnya bahwa aset yang disita dalam proses penyitaan perdata akan berada di luar pengampunan.
"Jadi, masih ada konsekuensi untuk Paul Manafort, itu tidak sepadan dengan kriminalitas ekstensif yang dia lakukan dan mengaku bersalah," kata Weissmann di
CNN.
Sedangkan Stone dihukum pada November 2019 oleh juri Washington karena berbohong di bawah sumpah kepada anggota parlemen yang juga menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilu 2016.
Trump meringankan hukumannya pada Juli, sehari sebelum Stone dijadwalkan untuk mulai menjalani hukuman tiga tahun empat bulan. Stone, dalam sebuah pernyataan, berterima kasih kepada Trump karena "sepenuhnya menghapus hukuman kriminal yang dikenakan kepada saya dalam persidangan pertunjukan gaya Soviet atas tuduhan bermotif politik".