Baca: Presiden Haiti Tewas Dibunuh Kelompok Bersenjata di Rumahnya.
Kepala Polisi Haiti, Léon Charles mengatakan pada Rabu 7 Juli 2021 malam waktu setempat, baku tembak itu sempat diwarnai penyanderaan terhadap petugas polisi. Namun tiga petugas polisi yang disandera berhasil dibebaskan.
"Polisi terlibat dalam pertempuran dengan para penyerang," kata Kepala Polisi Leon Charles pada konferensi pers, seperti dikutip The New York Times, Kamis 8 Juli 2021.
“Kami mengejar mereka dan terlibat dalam baku tembak. Mereka menemui ajalnya atau dalam baku tembak mereka mati,” imbuh Charles.
Jutaan orang Haiti dengan cemas berkerumun di sekitar radio dan televisi sepanjang hari, menjauh dari jalanan ketika mereka mencoba memahami siapa yang membunuh presiden, mengapa dan apa arti hari-hari mendatang bagi negara itu. Pembunuhan itu telah menciptakan kekosongan politik yang mengancam akan memperdalam kekacauan yang telah mencengkeram Haiti selama berbulan-bulan.
Istri Moise, Martine Moise, juga tertembak dalam serangan itu. Ibu Negara Haiti itu pun dibawa ke rumah sakit di Florida, Amerika Serikat (AS) untuk perawatan.
Kekacauan
Hingga saat ini tidak diketahui siapa pelaku dari penyerangan tersebut. Namun Perdana Menteri Haiti Claude Joseph menduga ada pihak asing terkait.Baca: PM Haiti Sebut Pembunuh Presiden Jovenel Moise adalah Agen DEA.
"Sekelompok orang tak dikenal, beberapa dari mereka berbicara bahasa Spanyol, menyerang kediaman pribadi presiden dan dengan demikian melukai kepala negara secara fatal," kata Joseph, tetapi ada sedikit informasi yang solid tentang siapa yang mungkin melakukan pembunuhan itu.