Tank M1 Abrams akan digunakan pihak Ukraina melawan Rusia. Foto: AFP
Tank M1 Abrams akan digunakan pihak Ukraina melawan Rusia. Foto: AFP

AS Setuju Kirim 31 Tank Abrams ke Ukraina

Fajar Nugraha • 26 Januari 2023 07:05
Washington: Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Rabu 25 Januari 2023 bahwa mereka akan memasok Ukraina dengan 31 tank canggih M1 Abrams. Namun tank itu baru akan dikirim dalam hitungan bulan.
 
Ini adalah sebuah keputusan yang membantu memecahkan kebuntuan diplomatik dengan Jerman mengenai cara terbaik untuk membantu Kyiv dalam perangnya melawan Rusia.
 
Presiden AS Joe Biden mengumumkan keputusan tersebut dalam sambutannya di Gedung Putih. Sebelumnya Amerika Serikat bersikap dingin terhadap gagasan pengerahan tank Abrams yang sulit dirawat, tetapi harus mengubah taktik untuk membujuk Jerman agar mengirim tank Leopard 2 yang lebih mudah digunakan ke Ukraina.

Namun, Abrams –,di antara tank AS yang paling kuat,– tidak akan dikirim ke Ukraina dalam waktu dekat.
 
Baca: AS Siap Setujui Pengiriman Tank M1 Abrams ke Ukraina.

Pejabat pemerintah senior yang memberi pengarahan kepada wartawan tentang keputusan tersebut mengatakan akan memakan waktu berbulan-bulan, bukan berminggu-minggu, untuk pengiriman Abrams dan menggambarkan langkah tersebut dalam hal menyediakan pertahanan jangka panjang Ukraina.
 
Anggota militer Ukraina akan dilatih menggunakan Abrams di lokasi yang belum ditentukan. Sementara senjata yang sangat canggih dan mahal, Abrams sulit dirawat dan memberikan tantangan pasokan logistik karena menggunakan bahan bakar jet.
 
Total biaya satu tank Abrams bisa bervariasi, dan bisa lebih dari USD10 juta per tank jika termasuk pelatihan dan pemeliharaan.
 
Keputusan oleh Washington dan Berlin datang ketika sekutu Barat membantu Ukraina mempersiapkan kemungkinan serangan balasan musim semi untuk mencoba mengusir Rusia dari wilayah yang telah direbutnya.
 
Biden dikatakan telah berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz beberapa kali bulan ini tentang bantuan ke Ukraina. Dia berbicara lagi pada Rabu dengan Scholz serta Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, keduanya merupakan sekutu dekat dalam membantu Ukraina.
 
“Pengumuman hari ini benar-benar merupakan produk dari percakapan diplomatik yang baik sebagai bagian dari konsultasi rutin dan berkelanjutan kami dengan sekutu dan mitra mengenai bantuan keamanan ke Ukraina,” kata seorang pejabat, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 26 Januari 2023.
 
“Lebih banyak pengumuman dari sekutu AS tentang kemampuan kendaraan lapis baja tambahan diharapkan," kata pejabat itu.
 
Baca: Dubes Rusia Tegaskan Tank M1 Abrams Buatan AS 'Akan Hancur' di Ukraina.

 
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pengumuman AS adalah "langkah penting menuju kemenangan."
 
Dalam sebuah tweet, dia menambahkan, “Hari ini dunia bebas bersatu lebih dari sebelumnya untuk tujuan bersama”, yang dia gambarkan sebagai pembebasan Ukraina.
 
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan setiap pengiriman Abrams akan membuang-buang uang karena "terbakar" seperti tank lainnya.
 
“Saya yakin banyak ahli memahami absurditas gagasan ini. Rencananya adalah bencana dalam hal teknologi,” ucapnya.
 
“Tapi yang terpenting, itu melebih-lebihkan potensi yang akan ditambahkan ke tentara Ukraina. Tank-tank ini terbakar seperti yang lainnya,” kata Peskov kepada wartawan.
 
Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa keputusan AS atas Abrams adalah bagian dari percakapan dengan Jerman tentang keengganan mereka untuk menyediakan tank dan untuk menunjukkan bahwa komitmen AS itu signifikan.
 
“Amerika Serikat bersedia membuat komitmen yang signifikan untuk membantu mereka mewujudkannya,” ujar sumber itu.
 
“Tank-tank itu adalah kemampuan yang penting dan jika dibutuhkan kepemimpinan AS maka itulah yang ingin kami lakukan,” tambahnya.
 
Amerika Serikat akan menyediakan tank M1 Abrams melalui dana yang dikenal sebagai Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina, yang memungkinkan pemerintahan Biden untuk membeli senjata dari industri daripada mengambilnya dari stok senjata AS yang ada. Sedangkan pilihan untuk membeli tank itu adalah proses yang lebih lambat.
 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan