Imigran yang berhasil diselamatkan tiba di wilayah Inggris. Foto: AFP
Imigran yang berhasil diselamatkan tiba di wilayah Inggris. Foto: AFP

4 Tersangka Penyelundupan Ditangkap Usai Kapal Migran Tenggelam di Selat Inggris

Medcom • 25 November 2021 16:29
Calais: Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin mengatakan, empat tersangka penyelundup ditangkap pada Rabu, 24 November 2021. Mereka dicurigai terkait dengan kapal migran mematikan, yang tenggelam di Selat Inggris dan menewaskan sedikitnya 31 orang.
 
Dilansir dari Arab News, Kamis, 25 November 2021, Darmanin menjelaskan kepada wartawan di kota pelabuhan Calais, Prancis, dua dari tersangka muncul di pengadilan pada Rabu. Keempatnya diduga terkait dengan kapal yang tenggelam.
 
Jaksa regional disebut membuka penyelidikan pembunuhan yang diperparah, setelah kapal migran tenggelam. Darmanin menerangkan, 34 orang diyakini berada di kapal tersebut. Pihak berwenang menemukan 31 mayat dan dua orang selamat. Satu orang tampaknya masih hilang.

Baca: 31 Orang Tewas Setelah Kapal Migran Terbalik di Selat Inggris.
 
Pencarian korban selamat oleh Operasi gabungan Prancis-Inggris diketahui masih berlangsung Rabu malam. Sementara insiden tersebut menjadi yang terparah hingga saat ini.
 
Darmanin pun mencatat, terdapat insiden mematikan lainnya di masa lalu dan mengecam “penyelundup kriminal” yang mendorong ribuan orang untuk mengambil risiko menyeberang. Kebangsaan para migran tidak dirilis.
 
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengadakan pertemuan komite krisis pemerintah, dan Darmanin bergegas menemui korban selamat di rumah sakit Calais. 
 
Kedua pemerintah disebut telah lama berselisih tentang bagaimana mencegah penyeberangan migran yang semakin berbahaya Kedua belah pihak menyalahkan yang lain karena tidak melakukan upaya yang cukup. Johnson pun mengatakan, ia “terkejut, terkejut, dan sangat sedih.” 
 

 
Menurut juru bicara otoritas maritim, sebuah kapal angkatan laut Prancis melihat beberapa mayat di air sekitar pukul dua siang waktu setempat. Mereka menemukan jumlah korban tewas dan luka-luka yang tidak diketahui, termasuk beberapa yang tidak sadarkan diri.
 
Badan maritim Prancis untuk wilayah tersebut melaporkan, tiga kapal patroli Prancis bergabung dengan satu helikopter Prancis dan satu helikopter Inggris dalam pencarian di daerah itu.
 
Kepala Pelabuhan Calais dan Boulogne, Jean-Marc Puissesseau mengatakan kepada AP,  ia berbicara dengan salah satu penyelamat yang membawa beberapa mayat ke pelabuhan Calais. “Pedagang adalah pembunuh. Kami sedang menunggu sesuatu seperti ini terjadi,” ungkapnya.
 
Kematian terkadang dilaporkan terjadi di penyeberangan, namun  kehilangan nyawa dalam jumlah besar disebut jarang terjadi.
 
Kewarganegaraan para korban diketahui tidak segera dirilis. Mereka yang melarikan diri dari konflik di Afghanistan, Irak, Eritrea, dan Sudan termasuk di antara yang berkumpul di sepanjang kota-kota di Prancis utara yang berusaha menyeberang ke Inggris.
 
“Emosi yang kuat setelah drama banyak orang tewas dalam tenggelamnya kapal migran di saluran itu,” cuit Darmanin. Pejabat berusia 39 tahun tersebut mengecam jaringan penyelundupan migran yang mengatur perjalanan semacam itu.
 
Kantor kejaksaan Dunkirk mengatakan, pihaknya membuka penyelidikan atas pembunuhan berencana setelah tragedi tersebut. Jumlah migran yang menggunakan perahu kecil untuk menyeberangi saluran diketahui telah meningkat tajam tahun ini.
 
Meskipun risiko tinggi yang memburuk dalam cuaca musim gugur, sejumlah orang juga diyakini telah mencapai Inggris dengan perahu kecil pada Rabu.
 
Terdapat lebih dari 25.700 orang telah melakukan perjalanan berbahaya dengan perahu kecil tahun ini, tiga kali lipat dari total keseluruhan 2020.
 
Dengan cuaca yang berubah-ubah, laut yang dingin, dan lalu lintas laut yang padat, penyeberangan disebut berbahaya bagi perahu karet dan perahu kecil lainnya yang ditumpangi oleh para migran.
 
Pihak berwenang Prancis dan Inggris pun telah mengambil ribuan migran di lepas pantai kedua negara tersebut dalam beberapa pekan terakhir melalui sejumlah operasi penyelamatan.
 
“Berapa kali lagi kita harus melihat orang-orang kehilangan nyawa mereka mencoba untuk mencapai keselamatan di Inggris karena kurangnya sarana yang aman untuk melakukannya?,” ujar Manajer Kampanye Hak Pengungsi & Migran Amnesty International Inggris,Tom Davies.
 
“Kami sangat membutuhkan pendekatan baru untuk suaka, termasuk upaya asli Anglo-Prancis untuk merancang rute suaka yang aman untuk menghindari tragedi seperti itu terjadi lagi,” tambahnya.
 
Johnson juga mengatakan, lebih banyak yang harus dilakukan untuk “memecahkan model bisnis gangster yang mengirim orang ke laut dengan cara ini.” (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan