Wajah gembong narkoba Meksiko Joaquin 'El Chapo' Guzman dalam sebuah kaus. Foto: AFP
Wajah gembong narkoba Meksiko Joaquin 'El Chapo' Guzman dalam sebuah kaus. Foto: AFP

Viagra, Wanita dan Makanan Lezat Warnai Hidup Gembong Narkoba El Chapo di Penjara

Fajar Nugraha • 26 Januari 2022 10:52
Mexico City: Ketika gembong narkoba Meksiko, Joaquin ‘El Chapo’ Guzmán Loera mendarat di penjara untuk pertama kalinya, dia mengubah dirinya menjadi raja koloni. Dari dalam penjara, dia bebas memesan makanan, obat-obatan dan wanita sesuai permintaan.
 
Fakta itu diungkapkan dalam sebuah buku baru karya Anabel Hernandez berjudul ‘Emma and the Other Narco Women’.
 
“Selama bertahun-tahun di (penjara) Puente Grande, El Chapo adalah pecandu narkoba dan seks,” tulis Anabel Hernandez dalam 'Emma and the Other Narco Women', pada 25 Januari, dikutip dari The New York Post, Rabu 26 Januari 2022.

Wartawan Meksiko menambahkan bahwa El Chapo bersaing dengan sesama tahanan, Hector Luis Palma Salazar yang juga dikenal sebagai seorang pengedar narkoba Sinaloa. Keduanya saling bersaing untuk melihat siapa yang bisa bertahan paling lama melakukan hubungan seksual dan siapa yang bisa mengumpulkan jumlah pasangan terbanyak.
 
“Mereka membawa pekerja seks dari luar, dan jika itu tidak memungkinkan, mereka membayar perawat, petugas kebersihan, dan juru masak yang bekerja di sistem pemasyarakatan,” tulis Hernandez.
 
Para pria juga berhubungan seks dengan tahanan wanita yang ditahan di bagian fasilitas pria. Di antara kekasih El Chapo adalah Zulema Yulia Hernandez, 23, yang menjalani hukuman karena perampokan.
 
“El Chapo, yang saat itu adalah ayah lima anak yang sudah menikah, membuatnya hamil setidaknya dua kali dan mengatur agar dia melakukan aborsi di penjara,” menurut Hernandez.
 
Sementara itu, El Chapo juga memerintahkan agar seorang tahanan wanita yang tidak disebutkan namanya yang menolak kemauannya dipukuli dan diperkosa dengan kejam.
 
Hernandez menulis bahwa gembong narkoba juga memiliki makanan dari restoran Meksiko terbaik yang dikirim ke selnya. Serta, mungkin tidak mengejutkan, mengingat persaingannya dengan Salazar dia juga menyelundupkan obat kuat Viagra.
 

 
El Chapo, yang memulai kehidupan kriminalnya pada 1970-an sebagai pengemudi penyelundup narkoba Miguel Angel Felix Gallardo, dijebloskan ke penjara pada 1993 karena perannya dalam pembunuhan Kardinal Juan Jesus Posadas Ocampo, yang ditembak mati di tempat parkir bandara internasional di Guadalajara.
 
Uskup Katolik itu terjebak dalam baku tembak antara pengedar narkoba yang bersaing dan dikira sebagai gembong narkoba.
 
Di penjara, Hernandez menulis, El Chapo mampu membayar gaya hidupnya berkat suntikan uang tunai secara teratur dari sepupunya, pengedar narkoba Arturo Beltran Leyva. “Dia juga menyuap penjaga federal di penjara keamanan tinggi Puente Grande di Jalisco,” menurut buku itu.
 
Pemimpin kartel melarikan diri pada Januari 2001. Versi resminya adalah dia meninggalkan penjara dengan gerobak cucian, tetapi, menurut Henandez, El Chapo meninggalkan gedung dengan berpakaian seperti polisi “dengan keterlibatan banyak otoritas federal.”
 
Pada 2019, ia dijatuhi hukuman seumur hidup atas tuduhan perdagangan narkoba di Amerika Serikat (AS) dan menjalani hukuman seumur hidup di penjara dengan keamanan maksimum di Colorado, di mana mungkin Viagra tidak tersedia.
 
Pengadilan banding AS pada Selasa 25 Januari 2022 menguatkan menolak permintaan El Chapo untuk pengadilan baru dan menahannya di penjara seumur hidup. Pengacara Guzman meminta pengadilan baru, dengan alasan kesalahan juri, di antara masalah lainnya.
 
Guzman dihukum karena menyelundupkan ratusan ton kokain dan obat-obatan lain ke Amerika Serikat selama 25 tahun, serta pencucian uang dan pemerasan. Dia kemudian dijatuhi hukuman seumur hidup ditambah 30 tahun dan diperintahkan untuk membayar denda USD12,6 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan