Washington: Lembaga The Front Line COVID-19 Critical Care Alliance (FLCCC), melontarkan imbauan baru untuk rekomendasikan Ivermectin sebagai obat pencegahan dan pengobatan covid-19. Hal ini dihasilkan dari pertemuan British Ivermectin Recommendation Development (BIRD) yang memberikan rekomendasi.
Melalui keterangan tertulis dari FLCCC tertanggal 9 Maret 2021 pertemuan ini diselenggarakan oleh The Evidence-Based Medical Consultancy (E-BMC) di Bath, Inggris. Pertemuan BIRD disusun sesuai dengan Buku Pegangan Pengembangan Panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meninjau ilmu pengetahuan terbaru tentang keamanan dan kemanjuran Ivermectin untuk pengobatan dan pencegahan covid-19.
Panel ahli termasuk ahli medis dan ilmiah dari 16 negara, termasuk Argentina, Australia, Belgia, Botswana, Kanada, Prancis, Hongaria, India, Irlandia, Jepang, Peru, Nigeria, Afrika Selatan, Filipina, Amerika Serikat, Inggris. Perwakilan masyarakat dan pasien juga hadir.
“Kelompok ini adalah yang terbaru dari semakin banyak ahli dari seluruh dunia yang mengakui peran Ivermectin dalam memerangi pandemi ini,” kata Dr. Pierre Kory, Presiden dan Kepala Petugas Medis FLCCC.
“Panel BIRD menggunakan bentuk bukti medis tertinggi, meta-analisis, untuk mengevaluasi data dari lebih dari 20 uji coba Ivermectin sebelum menyimpulkannya aman dan efektif untuk digunakan dalam mengobati covid-19,” imbuh keterangan FLCCC itu.
“Bukti kuat ada seperti yang ditunjukkan oleh ulasan ini, dan dokter di banyak negara menggunakan Ivermectin dan telah melaporkan hasil positif yang mereka amati,” ucap Dr. Tess Lawrie, Direktur Evidence-Based Medicine Consultancy (E-BMC).
“Menyusahkan untuk berpikir bahwa dengan berlalunya hari, jumlah kematian dari pandemi ini bertambah ketika pengobatan yang efektif, selama ini, tepat di depan kita,” tuturnya.
E-BMC mengatakan, telah membagikan dokumen dan rekomendasi proses BIRD dengan pejabat di WHO, National Institutes of Health di Amerika Serikat, dan Food and Drug Administration (FDA).
Melalui keterangan tertulis dari FLCCC tertanggal 9 Maret 2021 pertemuan ini diselenggarakan oleh The Evidence-Based Medical Consultancy (E-BMC) di Bath, Inggris. Pertemuan BIRD disusun sesuai dengan Buku Pegangan Pengembangan Panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meninjau ilmu pengetahuan terbaru tentang keamanan dan kemanjuran Ivermectin untuk pengobatan dan pencegahan covid-19.
Panel ahli termasuk ahli medis dan ilmiah dari 16 negara, termasuk Argentina, Australia, Belgia, Botswana, Kanada, Prancis, Hongaria, India, Irlandia, Jepang, Peru, Nigeria, Afrika Selatan, Filipina, Amerika Serikat, Inggris. Perwakilan masyarakat dan pasien juga hadir.
“Kelompok ini adalah yang terbaru dari semakin banyak ahli dari seluruh dunia yang mengakui peran Ivermectin dalam memerangi pandemi ini,” kata Dr. Pierre Kory, Presiden dan Kepala Petugas Medis FLCCC.
“Panel BIRD menggunakan bentuk bukti medis tertinggi, meta-analisis, untuk mengevaluasi data dari lebih dari 20 uji coba Ivermectin sebelum menyimpulkannya aman dan efektif untuk digunakan dalam mengobati covid-19,” imbuh keterangan FLCCC itu.
“Bukti kuat ada seperti yang ditunjukkan oleh ulasan ini, dan dokter di banyak negara menggunakan Ivermectin dan telah melaporkan hasil positif yang mereka amati,” ucap Dr. Tess Lawrie, Direktur Evidence-Based Medicine Consultancy (E-BMC).
“Menyusahkan untuk berpikir bahwa dengan berlalunya hari, jumlah kematian dari pandemi ini bertambah ketika pengobatan yang efektif, selama ini, tepat di depan kita,” tuturnya.
E-BMC mengatakan, telah membagikan dokumen dan rekomendasi proses BIRD dengan pejabat di WHO, National Institutes of Health di Amerika Serikat, dan Food and Drug Administration (FDA).
Penolakan AS dan Inggris
Meskipun muncul klaim bahwa Ivermectin bisa digunakan untuk mengobati dan pencegahan terhadap virus korona, Food and Drug Administration (FDA) menilai belum bisa menyarankan obat tersebut untuk digunakan kepada pasien covid-19.
Dikutip dari situs FDA.gov, tidak mengherankan bahwa beberapa konsumen mencari perawatan yang tidak konvensional, tidak disetujui atau disahkan oleh FDA. Dalam pernyataannya FDA mengatakan bahwa:
-FDA belum menyetujui ivermectin untuk digunakan dalam mengobati atau mencegah covid-19 pada manusia. Tablet Ivermectin disetujui pada dosis yang sangat spesifik untuk beberapa cacing parasit, dan ada formulasi topikal (pada kulit) untuk kutu rambut dan kondisi kulit seperti rosacea.
-Ivermectin juga bukanlah antivirus atau obat untuk mengobati virus.
-Mengonsumsi obat ini dalam dosis besar berbahaya dan dapat menyebabkan bahaya serius.
-Jika memiliki resep ivermectin untuk penggunaan yang disetujui FDA, dapatkan dari sumber yang sah dan ambillah persis seperti yang ditentukan.
-Jangan pernah menggunakan obat yang ditujukan untuk hewan pada diri sendiri. Penggunaan Ivermectin untuk hewan sangat berbeda dari yang disetujui untuk manusia.
Sementara Badan Regulator Obat dan produk Kesehatan atau Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Inggris memberikan tanggapan tidak jauh berbeda dengan FDA. MHRA menegaskan Ivermectin dilisensikan untuk digunakan sebagai krim topikal dalam pengobatan rosacea pada pasien dewasa di Inggris.
“Saat ini (Ivermectin) tidak dilisensikan untuk digunakan dalam pengobatan gejala covid-19 di Inggris dan tidak boleh digunakan oleh pasien untuk mengobati sendiri untuk pencegahan virus,” sebut pihak MHRA.
“Penting untuk dicatat bahwa ketika suatu produk diberikan lisensi, itu untuk indikasi khusus. Artinya, hanya dilisensikan untuk digunakan untuk perawatan kondisi tertentu dalam lisensi itu, dan tidak untuk digunakan secara umum,” imbuhnya.
Agar Ivermectin diberikan lisensi seperti dikutip dari situs pemerintah Skotlandia yang juga menjawab mengenai penggunaan obat ini, untuk digunakan dalam pengobatan gejala covid-19, aplikasi harus diserahkan ke MHRA untuk ditinjau.
“MHRA telah memberi tahu bahwa, saat ini, tidak ada aplikasi yang diterima untuk lisensi (juga dikenal sebagai otorisasi pemasaran) yang mengandung Ivermectin untuk digunakan dalam pengobatan covid-19, di Inggris,” sebut pernyataan Pemerintah Skotlandia melalui situs gov.scot.
Namun, jika permohonan izin edar dibuat untuk obat yang mengandung ivermectin untuk pengobatan covid-19, maka MHRA memiliki proses untuk mempercepat pengajuan tersebut sesuai kebutuhan.
Dikutip dari situs FDA.gov, tidak mengherankan bahwa beberapa konsumen mencari perawatan yang tidak konvensional, tidak disetujui atau disahkan oleh FDA. Dalam pernyataannya FDA mengatakan bahwa:
-FDA belum menyetujui ivermectin untuk digunakan dalam mengobati atau mencegah covid-19 pada manusia. Tablet Ivermectin disetujui pada dosis yang sangat spesifik untuk beberapa cacing parasit, dan ada formulasi topikal (pada kulit) untuk kutu rambut dan kondisi kulit seperti rosacea.
-Ivermectin juga bukanlah antivirus atau obat untuk mengobati virus.
-Mengonsumsi obat ini dalam dosis besar berbahaya dan dapat menyebabkan bahaya serius.
-Jika memiliki resep ivermectin untuk penggunaan yang disetujui FDA, dapatkan dari sumber yang sah dan ambillah persis seperti yang ditentukan.
-Jangan pernah menggunakan obat yang ditujukan untuk hewan pada diri sendiri. Penggunaan Ivermectin untuk hewan sangat berbeda dari yang disetujui untuk manusia.
Sementara Badan Regulator Obat dan produk Kesehatan atau Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Inggris memberikan tanggapan tidak jauh berbeda dengan FDA. MHRA menegaskan Ivermectin dilisensikan untuk digunakan sebagai krim topikal dalam pengobatan rosacea pada pasien dewasa di Inggris.
“Saat ini (Ivermectin) tidak dilisensikan untuk digunakan dalam pengobatan gejala covid-19 di Inggris dan tidak boleh digunakan oleh pasien untuk mengobati sendiri untuk pencegahan virus,” sebut pihak MHRA.
“Penting untuk dicatat bahwa ketika suatu produk diberikan lisensi, itu untuk indikasi khusus. Artinya, hanya dilisensikan untuk digunakan untuk perawatan kondisi tertentu dalam lisensi itu, dan tidak untuk digunakan secara umum,” imbuhnya.
Agar Ivermectin diberikan lisensi seperti dikutip dari situs pemerintah Skotlandia yang juga menjawab mengenai penggunaan obat ini, untuk digunakan dalam pengobatan gejala covid-19, aplikasi harus diserahkan ke MHRA untuk ditinjau.
“MHRA telah memberi tahu bahwa, saat ini, tidak ada aplikasi yang diterima untuk lisensi (juga dikenal sebagai otorisasi pemasaran) yang mengandung Ivermectin untuk digunakan dalam pengobatan covid-19, di Inggris,” sebut pernyataan Pemerintah Skotlandia melalui situs gov.scot.
Namun, jika permohonan izin edar dibuat untuk obat yang mengandung ivermectin untuk pengobatan covid-19, maka MHRA memiliki proses untuk mempercepat pengajuan tersebut sesuai kebutuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News