Pertemuan tatap muka pertama para menlu G7 dalam lebih dari 2 tahun terakhir itu menggabungkan keahlian diplomatik dan pembangunan Inggris untuk membantu tercapainya tujuan Kepresidenan G7 Inggris secara keseluruhan guna membangun kembali dengan lebih baik dari pandemi Covid-19.
The Leaders’ Summit akan berlangsung di Cornwall bulan depan.
Setelah melakukan pembicaraan konstruktif selama 2 hari, sekelompok negara yang memiliki pemikiran sama akhirnya mencapai kesepakatan kuat untuk bekerja sama membela demokrasi, menegakkan kebebasan dasar dan hak asasi manusia, serta meningkatkan dukungan untuk melindungi mereka yang paling terpukul oleh krisis seperti Covid-19, perubahan iklim dan kelaparan.
Pada pertemuan yang berlangsung di London tersebut, negara-negara G7 sepakat untuk mengatasi ancaman geopolitik terbesar dengan:
1. menyerukan tentang peningkatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.
2. menyetujui tindakan keras dan lebih lanjut di Myanmar jika pihak militer menolak untuk mengubah arah.
3. berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Afghanistan di masa depan, bergantung pada kemajuan proses perdamaian.
4. menetapkan pendekatan yang satu dan seimbang di China dengan kecaman terkuat terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, komitmen G7 untuk menangani kamp kerja paksa dan menyerukan praktik ekonomi koersif China.
Baca: G7 Didorong Berbuat Lebih dalam Isu Kesenjangan Vaksin Covid-19
Menjaga demokrasi melalui:
1. lebih banyak aksi dalam mempertahankan kebebasan media di seluruh dunia oleh misi diplomatik G7 lokal, yang didukung oleh peningkatan pendanaan untuk Global Media Defense Fund.
2. memperkuat Mekanisme Tanggap Cepat, termasuk melalui kemitraan baru NATO untuk melawan acaman seperti disinformasi vaksin.
3. Kolaborasi G7 untuk mencegah praktik keji penahanan sewenang-wenang, termasuk Rencana Tindakan baru yang digerakkan oleh Kanada.
Mendukung pemulihan berkelanjutan dari pandemi COVID-19 dan membantu mereka yang paling terdampak oleh krisis melalui:
1. usaha keras bersama untuk meningkatkan akses ke vaksin yang dapat menyelamatkan jiwa.
2. Dua target pendidikan ambisius yang baru: 40 juta lebih banyak anak perempuan di sekolah pada tahun 2026 dan lebih banyak anak perempuan yang dapat membaca pada saat mereka meninggalkan sekolah dasar.
3. kesepakatan untuk menginvestasikan $15 miliar untuk mendukung perempuan dengan peluang ekonomi baru.
4. perjanjian pencegahan kelaparan dan krisis kemanusiaan yang baru – memobilisasi tindakan diplomatik kolektif untuk mempromosikan hukum humaniter international dan secara kolektif memberikan kontribusi lebih dari £5 miliar dalam bantuan kemanusiaan ke 42 negara yang berada di ambang bencana atau musibah kelaparan
5. komitmen untuk menjaga umat manusia dari bencana iklim, melalui sistem peringatan dini, kesiapsiagaan yang lebih baik dan tindakan dini
6. tindakan untuk meningkatkan pendanaan yang diperlukan untuk membantu negara beradaptasi dengan dampak perubahan iklim
Tahun 2021 menandai tahun penting kepemimpinan internasional bagi Inggris. Selain KTT G7 di Cornwall bulan depan (G7 Summit in Cornwall) akhir tahun ini, Inggris juga akan menjadi tuan rumah COP26 di Glasgow (COP26 in Glasgow).
Pada bulan Juli, Inggris akan menjadi tuan rumah KTT Pendidikan Global untuk membantu mendorong tindakan menuju target global yang baru disepakati untuk memasukkan 40 juta lebih banyak anak perempuan ke sekolah, dan 20 juta lebih anak perempuan yang dapat membaca pada usia 10, pada tahun 2026, di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News