London: Inggris mempertemukan para menteri luar negeri dan pembangunan dari negara-negara G7, serta tamu undangan dari kawasan Indo-Pasifik dan Afrika, pekan kemarin lalu untuk berkoordinasi dalam usaha menanggulangi tantangan dan ancaman global bersama.
Pertemuan tatap muka pertama para menlu G7 dalam lebih dari 2 tahun terakhir itu menggabungkan keahlian diplomatik dan pembangunan Inggris untuk membantu tercapainya tujuan Kepresidenan G7 Inggris secara keseluruhan guna membangun kembali dengan lebih baik dari pandemi Covid-19.
The Leaders’ Summit akan berlangsung di Cornwall bulan depan.
Setelah melakukan pembicaraan konstruktif selama 2 hari, sekelompok negara yang memiliki pemikiran sama akhirnya mencapai kesepakatan kuat untuk bekerja sama membela demokrasi, menegakkan kebebasan dasar dan hak asasi manusia, serta meningkatkan dukungan untuk melindungi mereka yang paling terpukul oleh krisis seperti Covid-19, perubahan iklim dan kelaparan.
Pada pertemuan yang berlangsung di London tersebut, negara-negara G7 sepakat untuk mengatasi ancaman geopolitik terbesar dengan:
1. menyerukan tentang peningkatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.
2. menyetujui tindakan keras dan lebih lanjut di Myanmar jika pihak militer menolak untuk mengubah arah.
3. berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Afghanistan di masa depan, bergantung pada kemajuan proses perdamaian.
4. menetapkan pendekatan yang satu dan seimbang di China dengan kecaman terkuat terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, komitmen G7 untuk menangani kamp kerja paksa dan menyerukan praktik ekonomi koersif China.
Baca: G7 Didorong Berbuat Lebih dalam Isu Kesenjangan Vaksin Covid-19
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan