Evita Chu (kiri) bersama Paula Abdul dan sweater Michelle Obama yang dibuatnya. Foto: PDR Knitting/AFP
Evita Chu (kiri) bersama Paula Abdul dan sweater Michelle Obama yang dibuatnya. Foto: PDR Knitting/AFP

Evita Chu, Perajut Bandung yang Buat Sweater Michelle Obama Secara Rahasia

Medcom • 19 Februari 2021 14:08
Washington: Ketika menghadiri pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) 20 Januari 2021 lalu, Michelle Obama memukau dengan pakaiannya. Tak disangka, ternyata sweater Michelle Obama saat itu dibuat oleh perajut asal Indonesia.
 
Mantan ibu negara Michelle Obama saat mengenakan busana karya desainer AS Sergio Hudson. Tetapi sweaternya dibuat tangan Evita Chu, yang merupakan perajut kelahiran bandung.
 
"Dia memang klien saya. Saya yang bikin semua knitwear (pakaian rajut) untuk Sergio Hudson," ujar Evita kepada VOA, yang dikutip pada Jumat 19 Februari 2021.

Evita menerima email dari Sergio Hudson untuk memproduksi sweater untuk Michelle Obama dengan pesan khusus: proyek ini harus jadi top secret – atau rahasia.
 
"Gimana caranya. Saya nggak ngomong sama mama, saya nggak ngomong sama keluarga, saya nggak ngomong sama siapa-siapa," kata Evita.
 
"Cuma sama asisten saya satu, Sophia namanya. Terus proyeknya nggak dikasih nama juga, ditulisnya 'personal’,” ungkapnya.
 
Evita hanya punya waktu dua minggu sejak menerima email sampai baju dicoba pada Michelle Obama. Dan dalam fitting pertama, kata Evita, hasilnya 'sempurna.'
 
Evita Chu, Perajut Bandung yang Buat Sweater Michelle Obama Secara Rahasia
Kreasi Evita Chu untuk Michelle Obama. Foto: AFP
 

Busana ini pun ramai dibahas media dan netizen Amerika. Lewat Instagram, Sergio Hudson memberikan ucapan terima kasih khusus untuk Evita.
 

 
"Anda buat pakaian ini hanya untuk kami ketika Anda sedang sibuk-sibuknya," tulis desainer itu. "Evita, Anda luar biasa. Terima kasih untuk segalanya.,” imbuh Hudson.

Jennie Blackpink hingga Zac Efron

Sebelum Michelle Obama, Evita dan timnya sudah berpengalaman membuat pakaian rajut yang dipakai sejumlah nama besar lainnya. Di dunia K-Pop, ada Jennie dari Blackpink dan J-Hope dari BTS.
 
"Kita bikin buat film, kadang-kadang buat pribadi juga, kadang-kadang untuk sitcom, untuk iklan," kata Evita.
 
Lewat Instagram bisnisnya, Evita bercerita pernah dapat proyek membuat replika cardigan pembunuh berantai Ted Bundy untuk dipakai Zac Efron dalam film "Extremely Wicked, Shockingly Evil and Vile."
 
"Saya harus meriset cardigan ini untuk mempelajari desain teknisnya," tulis Evita. "Saya dapat mimpi buruk setelah membaca tentang Ted Bundy."

Pujian dari dunia fashion AS

Evita mengatakan ia senang dapat tantangan saat bekerja. "Kalau nggak ada tantangan, nggak seru, gitu lho," kata Evita.
 
"Misalnya (klien) punya ide yang so crazy, saya bisa membuatnya,” imbuhnya.
 
Otak kreatif Evita menjadi salah satu hal yang dipuji Scott Studenberg, pendiri dan creative director merk fashion Baja East.
 
Keduanya telah bekerja sama selama tujuh tahun. Pakaian dari Baja East sendiri kerap dipakai selebriti, termasuk Lady Gaga.
 

"Evita sudah pernah mengembangkan segalanya – dari ikat sampai print Mojave," kata Studenberg kepada VOA. "Dia sudah pernah mengerjakan jutaan hal berbeda."
 
"Dia kreatif, bisa mengerti dan berpikir outside the box," lanjutnya.

Kecelakaan jadi awal perjalanan bisnis

Sebelum terjun ke bisnis pabrik merajut, Evita bekerja sebagai desainer pakaian rajut. Ia mendirikan PDR Knitting di Los Angeles pada 2006, setelah kecelakaan mobil dua kali dalam sebulan membuat Evita keluar dari pekerjaannya.
 
"Waktu itu saya harus rehabilitasi, terus harus ke dokter banyak," ujar Evita.
 
"Jadi waktu itu saya bilang sama bos saya, 'Saya nggak bisa kerja full time seperti ini.' Soalnya tempat rehabilitasinya itu jauh dari kerjaan,” ucapnya.
 
Evita Chu, Perajut Bandung yang Buat Sweater Michelle Obama Secara Rahasia
Evita Chu saat bekerja berkreasi membuat rajutan. Foto: Evita Chu 
 
Suatu hari, teman Evita menghubunginya meminta dibuatkan sweater. Menggunakan mesin rajut di rumahnya, Evita memenuhi pesanan itu.
 
Lewat kabar mulut ke mulut, Evita pun dapat semakin banyak pesanan. Dari menyewa studio dengan 1 pegawai lain, kini Evita punya pabrik dengan total 16 pegawai.


'Semakin Sibuk' saat Pabrik Dibuka Kembali

Seperti bisnis lainnya, PDR Knitting ikut terdampak aturan pandemi. Pabrik Evita harus tutup pada Maret 2020 selama tiga bulan. Terlebih, kebanyakan benang yang digunakan PDR Knitting diimpor dari Italia.
 
"Waktu itu karena semua Italia tutup, jadi switch ke China," kata Evita. "Terus kita (California) tutup, terus China tutup. Tapi waktu itu kita nggak ada aktivitas, di sini kita nggak boleh buka. Nggak ada satu bisnis pun yang boleh buka,” ujarnya.
 
Namun, waktu bisnis kembali dibuka, Evita katakan kliennya 'sudah mengantre.'
 
"Puji syukur juga, setelah buka sampai sekarang itu justru jauh lebih sibuk dari tahun lalu,” Evita menambahkan.

'Waktu bersama keluarga'

Saat ditanya apa rencana Evita untuk ke depannya, ia katakan ia "sudah berada di masa di mana semuanya pas."
 
"Saya sudah punya orang-orang yang saya percaya," lanjutnya. "Jadi, saya mau habiskan waktu bersama keluarga saya sekarang."
 
"Mungkin bikin bisnis saya lebih kuat lagi, tapi tidak lebih besar,” pungkas Evita.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan