Peneliti terpaksa menunda sementara uji klinis fase tiga vaksin covid-19 dari AstraZeneca dan University of Oxford. Foto: AFP
Peneliti terpaksa menunda sementara uji klinis fase tiga vaksin covid-19 dari AstraZeneca dan University of Oxford. Foto: AFP

Penundaan Uji Vaksin Oxford Diselidiki Secara Independen

Fajar Nugraha • 09 September 2020 14:39

 
Vaksin tersebut, yang diharapkan tersedia untuk umum pada awal Januari, adalah salah satu dari dua proyek di mana pemerintah Australia berencana menghabiskan USD1,7 miliar sebagai bagian dari kesepakatan untuk memastikan vaksin gratis bagi semua warga negara.
 
Pada Senin, pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison berkomitmen untuk membeli 33,8 juta dosis vaksin jika terbukti efektif. Tetapi menanggapi pengumuman AstraZeneca tersebut, Wakil Kepala Medis Australia Nick Coatsworth mengatakan jeda uji coba "sama sekali tidak membuat vaksin itu benar-benar menemui kegagalan”.

“Di satu sisi, ini memperkuat bahwa terlepas dari sifat pengembangan vaksin yang dipercepat, keamanan berada di garis depan semua pihak. Itu akan menjadi proses yang cukup standar jika ada reaksi yang sangat parah dan mereka tidak yakin apakah (itu terkait) dengan vaksin juga,” katanya kepada Seven Network.
 
“Mereka sedang mengumpulkan semua informasi dan mengadakan penilaian untuk saat ini. Kami harus mengingat bahwa puluhan ribu orang kini telah menerima vaksin ini, jadi ini adalah bukti ketelitian dan fokus keamanan yang diterapkan orang-orang dalam pengembangan vaksin,” tutur Coatsworth.
 
Vaksin University of Oxford, yang akan diberikan dalam beberapa dosis, telah memasuki uji coba fase tiga di Inggris, AS, Brasil, Afrika Selatan dan India. Sebelumnya vaksin ini telah menghasilkan tanggapan kekebalan yang kuat.
 
Inggris membuat kesepakatan awal untuk vaksin, kemudian meningkatkan pesanannya menjadi 100 juta dosis.
 
Pada Selasa, akademisi yang terlibat dalam uji coba menulis bahwa itu adalah salah satu dari enam vaksin covid-19 di dunia yang sekarang dalam fase tiga atau langkah terakhir sebelum vaksin disetujui.
 
Mereka menulis bahwa vaksin itu sedang diuji pada petugas kesehatan di Inggris, serta sukarelawan dari masyarakat yang berusia lebih dari 70 tahun. Hingga Selasa, 17.000 orang di seluruh Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan telah divaksinasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan