Presiden Prancis Emmanuel Macron terpilih lagi sebagai presiden untuk periode kedua. Foto: AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron terpilih lagi sebagai presiden untuk periode kedua. Foto: AFP

Pemimpin Dunia Menyambut Kemenangan Macron Pada Pilpres Prancis

Fajar Nugraha • 25 April 2022 14:27
Paris: Para pemimpin dunia memberi selamat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah dia terpilih kembali. Macron mengalahkan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen dalam pemilihan Minggu 24 April 2022.
 
Macron memenangkan sekitar 58 persen suara dalam pemungutan suara yang masuk ke putaran kedua. Angka ini cukup meyakinkan dibandingkan dengan didapatkan Le Pen dengan 42 persen.
 
Baca: Emmanuel Macron Kembali Terpilih sebagai Presiden Prancis.

Segera setelah Macron mengklaim kemenangannya, para pemimpin dunia pun memberikan selamat kepadanya. Berikut adalah beberapa reaksi utama:

Uni Eropa

"Kita dapat mengandalkan Prancis selama lima tahun lagi," tulis Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Twitter.
 
"Saya senang dapat melanjutkan kerja sama kami yang luar biasa," ucap Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui Twitter.

Amerika Serikat

"Prancis adalah sekutu tertua kami dan mitra kunci dalam mengatasi tantangan global," ucap Presiden AS Joe Biden melalui Twitternya.
 
"Saya menantikan kerja sama erat kami yang berkelanjutan termasuk dalam mendukung Ukraina, membela demokrasi, dan melawan perubahan iklim,” imbuhnya.
 
Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga mengucapkan selamat kepada Macron.
 
"Kami berharap dapat melanjutkan kerja sama yang erat dengan Prancis dalam menghadapi tantangan global, mendukung Aliansi dan persahabatan kami yang panjang dan bertahan lama," tulisnya.

Jerman

Kanselir Olaf Scholz mengatakan, “pemilih Prancis telah mengirimkan mosi percaya yang kuat di Eropa hari ini. Saya senang bahwa kami akan melanjutkan kerja sama baik kami".

Inggris

Perdana Menteri Boris Johnson menyebut Prancis "salah satu sekutu terdekat dan terpenting kami".
 

 
Johnson, dalam sebuah tweet, mengatakan, “dirinya menantikan untuk terus bekerja sama dalam masalah-masalah yang paling penting bagi kedua negara kita dan bagi dunia".

Ukraina

Presiden Volodymyr Zelensky, yang telah berbicara dengan Macron beberapa kali sejak invasi Rusia pada 24 Februari, memberi selamat kepada mitranya dari Prancis melalui telepon.
 
Di Twitter, Zelensky menyebut Macron sebagai "teman sejati Ukraina."
 
"Saya berharap dia lebih sukses demi rakyat (Prancis). Saya menghargai dukungannya dan saya yakin bahwa kita bergerak bersama menuju kemenangan bersama yang baru," tulisnya dalam bahasa Ukraina dan Prancis.

Australia

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, kemenangan Macron adalah "ekspresi hebat demokrasi liberal yang beraksi di masa-masa yang tidak pasti".
 
"Kami berharap Anda dan Prancis sukses, khususnya kepemimpinan Anda di Eropa dan sebagai mitra penting Australia di Indo-Pasifik," sebut Morrison.
 
Pada November, Macron menuduh mitranya dari Australia berbohong atas kontrak kapal selam bernilai miliaran dolar yang dibatalkan Canberra tanpa peringatan.

Tiongkok

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Macron atas terpilihnya kembali pada Senin. Xi menambah harapan baik para pemimpin dunia setelah kekalahan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen di pemungutan suara putara kedua.
 
Macron adalah presiden Prancis pertama dalam dua dekade yang memenangkan masa jabatan kedua, dan akan memulai upaya untuk menyatukan negara yang sangat terpecah setelah pertempuran yang membuat sayap kanan paling dekat untuk mengambil alih kekuasaan.

Kanada

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan dia "berharap untuk melanjutkan kerja sama kita dalam isu-isu yang paling penting bagi orang-orang di Kanada dan Prancis, mulai dari membela demokrasi, hingga memerangi iklim perubahan, untuk menciptakan lapangan kerja yang baik dan pertumbuhan ekonomi untuk kelas menengah".

India

Perdana Menteri Narendra Modi mengucapkan selamat kepada "teman"-nya karena terpilih kembali.
 

 
"Saya berharap dapat terus bekerja sama untuk memperdalam Kemitraan Strategis India-Prancis," tulis Modi.

Italia

Perdana Menteri Mario Draghi menggambarkan kemenangan Macron sebagai "berita bagus untuk seluruh Eropa".

Spanyol

"Warga telah memilih Prancis berkomitmen untuk Uni Eropa yang bebas, kuat dan adil. Demokrasi menang. Eropa menang," tweet Perdana Menteri sosialis Pedro Sanchez.
 
"Selamat Emmanuel Macron,” tegas Sanchez.

Belgia

Perdana Menteri Alexander De Croo mengatakan, pemilih Prancis telah membuat "pilihan kuat", memilih "nilai kepastian dan Pencerahan".


Badan-badan PBB

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi mengirimkan "selamat hangat" dan mengatakan organisasinya akan terus mengandalkan dukungan Macron di panggung Eropa dan dunia "sebagai tantangan kemanusiaan dan krisis pengungsi menjadi lebih serius dan kompleks setiap hari".
 
Sementara Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dia berharap untuk "melanjutkan kemitraan penting" dengan Prancis untuk dunia yang lebih sehat, lebih aman, dan lebih adil".

Irlandia

Perdana Menteri Michael Martin memuji "kepemimpinan yang berprinsip dan dinamis" Macron sebagai "penting tidak hanya untuk Prancis, tetapi juga untuk Eropa".

Swiss

Presiden Ignazio Cassis mengatakan, dia berharap untuk "melanjutkan kerja sama baik kita.” Cassis menekankan hubungan erat antara kedua negara tetangga.

Swedia

Perdana Menteri Magdalena Andersson mengiriminya "selamat terhangat".
 
"Mari kita lanjutkan kerja sama erat kita, secara bilateral dan untuk Uni Eropa yang kompetitif, hijau, dan tangguh," ujar Andersson melalui Twitter.

Norwegia

Perdana Menteri Jonas Gahr Store mengatakan, Prancis telah memilih "demokrasi liberal daripada sayap kanan".

Gabon

Presiden Ali Bongo Ondimba dari bekas jajahan Prancis, Gabon memuji "pemilihan ulang yang brilian dari Macron”.
 
"Lebih dari masa lalu bersama, kedua negara kita memiliki masa depan untuk dibangun," katanya dalam komentar online.
 
Macron adalah presiden Prancis pertama yang memenangkan masa jabatan kedua selama dua dekade, tetapi hasil Le Pen juga menandai yang paling dekat yang pernah dilakukan sayap kanan untuk mengambil alih kekuasaan di Prancis. Pemilu kali ini pun telah memperlihatkan Prancis sebagai negara yang sangat terpecah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan