"Saya berharap dapat terus bekerja sama untuk memperdalam Kemitraan Strategis India-Prancis," tulis Modi.
Italia
Perdana Menteri Mario Draghi menggambarkan kemenangan Macron sebagai "berita bagus untuk seluruh Eropa".Spanyol
"Warga telah memilih Prancis berkomitmen untuk Uni Eropa yang bebas, kuat dan adil. Demokrasi menang. Eropa menang," tweet Perdana Menteri sosialis Pedro Sanchez."Selamat Emmanuel Macron,” tegas Sanchez.
Belgia
Perdana Menteri Alexander De Croo mengatakan, pemilih Prancis telah membuat "pilihan kuat", memilih "nilai kepastian dan Pencerahan".
Badan-badan PBB
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi mengirimkan "selamat hangat" dan mengatakan organisasinya akan terus mengandalkan dukungan Macron di panggung Eropa dan dunia "sebagai tantangan kemanusiaan dan krisis pengungsi menjadi lebih serius dan kompleks setiap hari".Sementara Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dia berharap untuk "melanjutkan kemitraan penting" dengan Prancis untuk dunia yang lebih sehat, lebih aman, dan lebih adil".
Irlandia
Perdana Menteri Michael Martin memuji "kepemimpinan yang berprinsip dan dinamis" Macron sebagai "penting tidak hanya untuk Prancis, tetapi juga untuk Eropa".Swiss
Presiden Ignazio Cassis mengatakan, dia berharap untuk "melanjutkan kerja sama baik kita.” Cassis menekankan hubungan erat antara kedua negara tetangga.Swedia
Perdana Menteri Magdalena Andersson mengiriminya "selamat terhangat"."Mari kita lanjutkan kerja sama erat kita, secara bilateral dan untuk Uni Eropa yang kompetitif, hijau, dan tangguh," ujar Andersson melalui Twitter.
Norwegia
Perdana Menteri Jonas Gahr Store mengatakan, Prancis telah memilih "demokrasi liberal daripada sayap kanan".Gabon
Presiden Ali Bongo Ondimba dari bekas jajahan Prancis, Gabon memuji "pemilihan ulang yang brilian dari Macron”."Lebih dari masa lalu bersama, kedua negara kita memiliki masa depan untuk dibangun," katanya dalam komentar online.
Macron adalah presiden Prancis pertama yang memenangkan masa jabatan kedua selama dua dekade, tetapi hasil Le Pen juga menandai yang paling dekat yang pernah dilakukan sayap kanan untuk mengambil alih kekuasaan di Prancis. Pemilu kali ini pun telah memperlihatkan Prancis sebagai negara yang sangat terpecah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News