Washington dan mitra NATO mengharapkan pasukan Afghanistan akan dapat memperlambat, jika tidak menghentikan, kampanye Taliban melawan mereka. Intelijen AS mengatakan bahwa pasukan pemerintah harus dapat bertahan setidaknya enam bulan setelah kepergian AS.
Kementerian Luar Negeri AS percaya, penundaan memberikan cukup waktu untuk keberangkatan warga AS dan puluhan ribu warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan AS. Mereka dijanjikan 'visa imigran khusus' (SIVs) untuk bermukim kembali di Amerika Serikat.
Namun, realitanya adalah kebalikan dari rencana yang sudah diangankan AS. Pasukan Afghanistan gagal berperang melawan Taliban. Bahkan, kekuasaan jatuh ke kelompok itu sebelum AS menyelesaikan tenggat waktu mereka.
Evakuasi udara darurat
Kecepatan Taliban merebut Afghanistan kembali mengejutkan banyak pihak. Warga menjadi panik, begitupun orang asing, mereka berpikir untuk melarikan diri secepat mungkin.Pada 14 Agustus, militer AS mengerahkan ribuan tentara untuk menguasai Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul untuk pengangkutan udara besar-besaran.
Hingga Selasa kemarin, total pengungsi AS dan negara-negara lain melampaui 71.000 sejak 14 Agustus, dengan lebih dari 21.000 diterbangkan dalam 24 jam terakhir.