122 calon pelajar ini berstatus ilegal karena mereka tak mempunyai sertifikat dari Kementerian Agama RI untuk bisa mendaftar ke Universitas Al Azhar, Mesir.
"Maksud kami, untuk menunggu tes khusus, mereka bisa sekolah setara SMA dulu. SMA-nya juga Al Azhar, jadi mereka nanti lebih mudah jika mau ke universitasnya," kata Dubes Helmy ketika berbincang dengan Medcom.id via telepon, Selasa 6 Maret 2018.
"Tapi mereka menolak, dengan alasan mereka sudah lulus SMA. Mereka ngotot untuk langsung bisa masuk Universitas Al Azhar," lanjutnya.
Para calon pelajar asal Jawa Tengah, Jawa Barat dan NTB tersebut ditipu oleh agen atau calo dengan dimintai biaya sebesar Rp20 hingga Rp25 juta, dengan iming-iming pasti masuk Al Azhar. Biaya tersebut sudah termasuk tiket pesawat.
"Saya mengimbau untuk para calon pelajar Al Azhar, agar mengikuti prosedur yang benar, yang legal. Ya lewat Kemenag untuk mendapatkan sertifikat," tutur Dubes Helmy lagi.
Kendati demikian, KBRI Kairo berencana memfasilitasi tes bagi 122 calon pelajar tersebut untuk mendapatkan sertifikat sebagai syarat mendaftar ke Al Azhar.
Namun, keputusan akhir lulus atau tidaknya mereka, akan tetap berada di tangan universitas tersebut.
Dubes Helmy pun menegaskan, tes khusus ini akan dilaksanakan pada 19 Maret 2018 dengan mengundang penguji dari Kemenag RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id