"Netanyahu kemungkinan akan membentuk pemerintah sayap kanan Zionis baru, dan kami tahu akan ada kerja sama baru yang belum pernah terjadi sebelumnya antara AS dan Israel yang diwakili Netanyahu dan Donald Trump," tutur Nasrallah, dikutip dari situs berita Lebanon, Naharnet.
Dilansir dari laman Times of Israel, Kamis 11 April 2019, dia menambahkan AS membantu kemenangan Netanyahu. Menurut dia ini diisyaratkan dalam pernyataan sang perdana menteri.
Baca juga: Netanyahu Kembali Memenangkan Pemilu Israel
Trump menaruh Garda Nasional Iran (IRGC) masuk dalam daftar hitam teroris. Ini dinilai sebagai cara membantu Netanyahu dalam pemilu.
"Perdana menteri Israel dengan jelas menyatakan bahwa tindakan ini diambil AS atas permintaannya. Dengan kata lain, semua kejahatan dan tindakan tidak patut oleh AS dimaksudkan membantu seseorang memenangkan pemilihan di wilayah-wilayah pendudukan," terangnya.
Beberapa hari sebelum pemilu, Netanyahu mengatakan Trump menyebut IRGC sebagai kelompok teroris atas permintaannya. Dalam pernyataan terpisah, IRGC mengancam akan memberikan pelajaran yang tak terlupakan yang disesali musuh.
Baca juga: Trump Sebut Kemenangan Netanyahu Bawa Peluang Perdamaian
Nasrallah menyebut keputusan AS menunjuk IRGC sebagai organisasi teroris asing sebagai sebuah kebodohan. Dia memperingatkan Negeri Paman Sam hanya meningkatkan eskalasi di Timur Tengah.
IRGC disebut sebagai pendukung utama Hizbullah. Mereka dinilai memainkan peran berpengaruh dalam pemerintah Lebanon sehingga ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Negeri Paman Sam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News