Dengan lebih dari 99 persen suara yang dihitung, partai Likud Netanyahu memimpin blok sayap kanan dengan 65 dari 120 kursi di parlemen.
Kemenangan Netanyahu diakui penantangnya, Gantz. Dia menerima hasil pemilu dengan lapang dada.
"Kami menghormati keputusan rakyat," tuturnya, dilansir dari laman Aljazeera, Kamis, 11 April 2019.
Meski demikian, Partai Biru dan Putih Gantz memenangkan jumlah kursi yang sama dengan Likud. Namun tak ada jalan jelas bagi pemimpinnya menemukan mayoritas parlemen.
Di hadapan para pendukungnya, Netanyahu memuji pendukungnya atas pencapaian yang tak bisa dibayangkan.
Baca juga: Pengamat: Rencana Pencaplokan Tepi Barat Pengaruhi Pemilu Israel
"Saya sangat tersentuh bahwa Israel sekali lagi mempercayakan saya untuk kelima kalinya, dan dengan kepercayaan yang bahkan lebih besar lagi," katanya.
Hasil akhir dari pemilu ini akan diumumkan pada hari ini. Meski memenangkan pemilu, Netanyahu akan menghadapi kemungkinan dakwaan korupsi, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus.
Dengan kemenangan ini, Netanyahu memegang rekor pemimpin terlama di Israel. Dia berturut-turut berkuasa sejak 2009 dan berjuang mempertahankan kelangsungan politiknya.
Kemenangan Netanyhu membawa dampak lanjutan, terutama terhadap bangsa Palestina. Dia berjanji akan menguasai pemukiman Yahudi di Tepi Barat jika terpilih kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News