Dua kapal perang Angkatan Laut Inggris, HMS Duncan dan HMS Montrose, akan bekerja sama dua kapal perusak AS untuk melindungi tanker saat melewati perairan tersebut.
Langkah ini menandai perubahan pendekatan semula dari pemerintahan Theresa May, yang berupaya menghasilkan koalisi dipimpin Eropa. Kendati digelar KTT di Bahrain dan Tampa beberapa pekan terakhir, tidak ada negara lain yang bergabung sejauh ini.
Baca juga: Iran Sita Kapal Tanker Inggris di Selat Hormuz.
Inisiatif terbaru ini -- yang dijelaskan oleh Menteri Pertahanan Ben Wallace sebagai "misi keamanan maritim baru di Teluk" -- muncul ketika kapal berbendera Inggris, Stena Impero masih disita Iran, sementara krunya tetap disandera di atas kapal.
Televisi pemerintah Iran melaporkan pada akhir pekan bahwa mereka telah menangkap kapal komersial lain, meskipun tidak ada rincian yang diketahui tentang hal itu dan tidak diyakini ada kaitan dengan Inggris.
Hingga kini, HMS Montrose telah mengawal 47 kapal dagang berbendera Inggris melintasi selat. HMS Montrose akan segera menuju ke pelabuhan di Bahrain untuk perbaikan, meninggalkan HMS Duncan sebagai satu-satunya kapal perang Britania di kawasan tersebut.
Wallace mengatakan Inggris "bertekad memastikan pengapalan dilindungi dari ancaman yang melanggar hukum".
"Menegakkan hukum maritim internasional dan kebebasan lintas kepentingan ada di semua kepentingan kita. Kita melihat, di seberang lautan dan samudera kita, terlalu banyak insiden yang berusaha menantang kebebasan semacam itu," tambahnya, dilansir dari Sky News, Selasa, 6 Agustus 2019.
Pengumuman Inggris dilihat sebagai langkah diplomatik untuk mengajak negara-negara lain bergabung. Jerman sudah secara terbuka menolak seruan berpartisipasi, dan meskipun memiliki kapal fregat di kawasan itu, Prancis belum berkomitmen.
Inggris berkata, pihaknya menebar pasukan baru, tetapi dalam kenyataannya hanya dua negara yang membentuk koalisi sejauh ini, dan tidak ada perubahan signifikan dalam hal komando dan kontrol: kapal-kapal Inggris akan terus menerima perintah dari Markas Gabungan Permanen di Northwood.
Baca juga: Jerman Tolak Bergabung dengan Misi AS di Selat Hormuz.
Kementerian Luar Negeri Inggris menegaskan pendekatan Inggris secara keseluruhan untuk Iran dan kesepakatan nuklir tidak berubah. Kapal-kapal Inggris tidak akan diminta memberi sanksi seperti kebijakan Amerika terhadap Iran.
"Sangat penting mengamankan kebebasan bagi semua pelayaran internasional untuk menavigasi Selat Hormuz tanpa penundaan, mengingat meningkatnya ancaman," kata Menlu Dominic Raab dalam sebuah pernyataan.
"Penyebaran ini akan memperkuat keamanan dan memberikan jaminan untuk pengiriman. Tujuan kami membangun dukungan internasional seluas-luasnya demi menegakkan kebebasan navigasi di wilayah tersebut, sebagaimana dilindungi oleh hukum internasional," cetusnya.
"Pendekatan kami terhadap Iran belum berubah. Kami tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Iran dan mitra internasional kami guna meredakan situasi dan mempertahankan kesepakatan nuklir," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News