Presiden Zimbabwe Robert Mugabe hadapi pemakzulan (Foto: AFP).
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe hadapi pemakzulan (Foto: AFP).

Mugabe Terancam Pemakzulan Usai Militer Ambil Alih Kekuasaan

Arpan Rahman • 21 November 2017 15:17
Harare: Presiden Zimbabwe Robert Mugabe menghadapi dimulainya proses pemakzulan, pada Selasa 21 November. 
 
Langkah ini bisa membuat dia digulingkan dalam pekan ini juga. Latar belakangnya berupa pengambilalihan militer yang disebut "Operasi Pemulihan Keamanan" atau "Operation Restore Legacy".
 
(Baca: Presiden Zimbabwe Ogah Turun Jabatan).

Partai Zanu-PF yang berkuasa berencana menggerakkan pemakzulan di parlemen. Pasalnya, batas waktu Senin siang berakhir bagi pemimpin berusia 93 tahun -- yang terjepit tersebut -- untuk mengundurkan diri. Kekuasaan Mugabe goyah setelah hampir empat dekade berkuasa.
 
Pemakzulan akan menjadi akhir yang memalukan bagi karir tokoh politik Afrika, yang dijuluki "Bapak yang Agung" (Grand Old Man). Mugabe pernah dipuji sebagai pahlawan anti-kolonial dan satu-satunya pemimpin Zimbabwe sejak merdeka dari Inggris pada 1980.
 
Mugabe sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda mau turun dan menyerukan agar rapat kabinet mingguan berlangsung seperti biasa, pada Selasa. Ini akan menjadi saat pertama jajaran menteri duduk bersamanya sejak militer berkuasa, pada Rabu lalu.
 
Sebelum merancang mosi pemakzulan, Zanu-PF -- telah memberhentikan Mugabe dari partai tersebut, pada Minggu. Menuduh dirinya sebagai "sumber ketidakstabilan", menyepelekan peraturan hukum, dan membiarkan "keruntuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya" dalam 15 tahun terakhir.
 
(Baca: Mugabe Tak Lagi jadi Ketum Partai Penguasa Zimbabwe).
 
Juga dikatakan bahwa dia telah menyalahgunakan mandat konstitusionalnya demi mendukung istrinya yang tidak populer, Grace, 52. Cengkeraman kekuasaannya memicu serangan balik dari tentara yang menyebarkan pasukan tank ke jalan-jalan di ibukota, pekan lalu.
 
Dilansir Eyewitness News, Selasa 21 November 2017, operasi militer diluncurkan menyusul Mugabe memecat mantan wakil presiden Emmerson Mnangagwa. Langkah itu mendongkrak peluang Grace menggantikan suaminya.
 
(Baca: Sumber Pemerintah Zimbabwe Sebut Mugabe Setuju untuk Mundur).
 
Panglima militer Zimbabwe mengatakan, pada Senin, bahwa perundingan direncanakan antara Mugabe dan Mnangagwa, yang diperkirakan sudah kembali ke negara tersebut.
 
Jenderal Constantino Chiwenga juga mengungkapkan bahwa intervensi tentara diberi kode nama "Operation Restore Legacy" dan berkembang pesat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan