Ambulans dan bus-bus digunakan untuk evakuasi warga sipil di Aleppo (Foto: Guardian)
Ambulans dan bus-bus digunakan untuk evakuasi warga sipil di Aleppo (Foto: Guardian)

2.000 Warga Sipil Telah Dievakuasi dari Aleppo

Sonya Michaella • 16 Desember 2016 08:59
medcom.id, Aleppo: Lebih dari 2.000 orang telah dievakuasi dari daerah yang terkepung di Aleppo timur. Evakuasi ini menggunakan ambulans dan bus.
 
Warga yang dievakuasi ini adalah mereka yang hidup di bawah pengepungan di Aleppo, tempat yang dikuasai oposisi, pasukan yang setia kepada rezim Bashar al-Assad, milisi yang didukung Iran dan angkatan udara Rusia.
 
Dilansir Guardian, Jumat (16/12/2016), lebih dari 1.000 orang diperkirakan telah tewas dalam 'kampanye' terbaru pemerintah Suriah di Aleppo dan puluhan ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Banyak dari mereka yang hidup di daerah terkepung tanpa air dan listrik. Setengah dari kota itu direbut oleh oposisi pada 2012. Saat ini, 13 mobil ambulans dan 20 bus mengangkut hampir 1.000 orang untuk dievakuasi.
 
Komite Palang Merah Internasional (ICRC), yang mengawasi kesepakatan evakuasi bersama Suriah, mengatakan evakuasi akan terus dilakukan sepanjang malam.
 
Penasihat kemanusiaan PBB untuk Suriah, Jan Egeland, mengatakan operasi tersebut mengangkut orang-orang yang sakit dan terluka, warga sipil yang rentan dan para pejuang.
 
"Ribuan orang membutuhkan evakuasi, tapi hal pertama yang paling mendesak adalah yang terluka, sakit dan anak-anak," ungkapnya.
 
Ia memperkirakan jumlah yang akan dievakuasi akan mencapai 3.000 orang. Egeland pun sempat mengkritik kegagalan dunia internasional untuk membantu warga Aleppo.
 
Namun, upaya mengevakuasi warga sipil dari kawasan yang dikuasai pemberontak di Aleppo timur sempat terhenti ketika prajurit pemerintah Suriah menembaki konvoi medis. Tiga orang pun terluka akibat serangan ini.
 
Warga yang berharap diangkut keluar Aleppo telah membakar barang-barang pribadi mereka yang tidak bisa mereka bawa. "Di luar setiap bangunan Anda melihat kepulan terbakarnya kertas, pakaian wanita," ucap seorang warga Aleppo Timur kepada Reuters.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan