Asap akibat serangan pemerintah terlihat dari kawasan al-Zabdiya di Aleppo, Suriah, 14 Desember 2016. (Foto: AFP/STRINGER)
Asap akibat serangan pemerintah terlihat dari kawasan al-Zabdiya di Aleppo, Suriah, 14 Desember 2016. (Foto: AFP/STRINGER)

Pemberontak Umumkan Perjanjian Evakuasi Baru di Aleppo

Willy Haryono • 15 Desember 2016 11:41
medcom.id, Aleppo: Pemberontak mengumumkan perjanjian gencatan senjata terbaru untuk evakuasi warga sipil dari Aleppo bagian timur, Rabu 14 Desember. 
 
Namun sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah Suriah membantah adanya pengumuman, dan grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights juga mengatakan baku tembak di Aleppo masih berlangsung. 
 
Kabar adanya pengumuman gencatan senjata terbaru muncul setelah perjanjian sebelumnya dibekukan. Kedua kubu saling menuduh telah melanggar perjanjian. 

Anggota dari grup Nureddin al-Zinki dan Ahrar al-Sham mengonfirmasi kepada AFP bahwa perjanjian gencatan senjata terbaru telah diterapkan di Aleppo. 
 
"Gencatan senjata sudah diberlakukan di Aleppo setelah adanya negosiasi antara Rusia dengan Red Crescent Turki," kata Yasser al-Youssef, seorang anggota Nureddin al-Zinki. 
 
"Kelompok pertama warga sipil dan korban luka akan meninggalkan Aleppo pada Kamis subuh," sambung dia. 
 
Belum diketahui pasti apakah perjanjian termasuk meliputi korban luka dari Fuaa dan Kefraya, dua kota mayoritas Muslim Syiah di barat daya Suriah. 
 
Baca: Putus Asa, Warga Aleppo Sampaikan Pesan Perpisahan Terakhir
 
Ahmad Qura Ali dari Ahrar al-Sham mengonfirmasi gencatan senjata telah diberlakukan dan warga sipil akan dikeluarkan dari Aleppo pada pagi hari. Namun seorang sumber membantah klaim kedua grup. 
 
"Tidak ada perjanjian, negosiasi masih berjalan," sebut sumber itu. Observatory juga menuturkan hal senada. 
 
Para diplomat berusaha menyelamatkan perjanjian gencatan senjata yang dibekukan. Suriah, dengan sekutu Rusia dan Iran, telah bernegosiasi dengan Turki yang mendukung pemberontak untuk menerapkan kembali gencatan senjata. 
 
Sebelumnya, Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat akan memulai evakuasi warga sipil dan pasukan oposisi dari Aleppo Timur. Kesepakatan itu terjadi dari pembicaraan keduanya melalui sambungan telepon. 
 
Putin dan Erdogan menekankan, perlunya untuk mencegah pelanggaran dari kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Rusia dan Turki. Evakuasi terhenti pada Rabu, 14 November setelah perjanjian untuk mengevakuasi warga dari area pemberontak dibekukan.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan