Militer Iran dalam sebuah parade di Teheran. (Foto: AFP).
Militer Iran dalam sebuah parade di Teheran. (Foto: AFP).

Iran: Tidak Ada Guna Negosiasi dengan AS

Fajar Nugraha • 23 Mei 2019 14:11
Teheran: Iran mengutarakan tidak akan melakukan negosiasi dalam bentuk apapun dengan Amerika Serikat (AS). Ketegangan antara AS dengan Iran terus meningkat dengan rencana Negeri Paman Sam menambah sanksi.
 
Baca juga: Diancam Iran, AS Kirim Armada Tambahan ke Timur Tengah.
 
Kepala Kantor Kepresiden Iran Mahmoud Vaezi bersuara keras terkait peluang negosiasi dengan AS. “Tidak ada gunanya mengadakan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) di bawah situasi saat ini,” kata Vaezi, pada Rabu 23 Mei, seperti dikutip AFP, Kamis 24 Mei 2019.

"Kami telah melihat berbagai negara berusaha menengahi antara Teheran dan Washington untuk membantu melestarikan kekuatan nuklir dunia, dan pada saat yang sama mencegah konflik di kawasan itu," kata Vaezi kepada wartawan.
 
“Tidak masuk akal dalam mengadakan negosiasi selama para pejabat AS melanjutkan dengan kebijakan tekanan mereka dan pelanggaran komitmen mereka,” tuturnya.
 
Vaezi membantah laporan baru-baru ini mengenai mediasi Oman antara Iran dan AS, merujuk pada kunjungan baru-baru ini oleh Menteri Luar Negeri Oman Yusuf Bin Alawi.
 
Bin Alawi menurut Vaezi  dalam kunjungan untuk melakukan pembicaraan dengan rekannya, Menlu Iran Mohammad Javad Zarif. Keduanya membahas mengenai hubungan bilateral Iran-Oman dan perkembangan kawasan.
 
"Tidak ada pembicaraan mediasi dalam negosiasi mereka sama sekali," tegasnya.
 
Baca juga: Hadapi Iran, AS Kirim 5.000 Tentara ke Timur Tengah.
 
Pada pengumuman Perdana Menteri Irak baru-baru ini untuk mengirim dua delegasi terpisah ke Iran dan AS untuk "mengakhiri ketegangan" antara kedua negara, pejabat Iran mengatakan bahwa Baghdad dan Teheran memiliki "hubungan yang sangat dekat."
 
"Kami tidak mengatakan bahwa mereka (Irak) seharusnya tidak datang, kami akan mendengarkan mereka, tetapi yang penting adalah keputusan apa yang akan kami buat tentang proposal mereka, ”jelasnya.
 
Hubungan antara Iran dan AS telah tegang menyusul penarikan Washington dari perjanjian nuklir 2015 dan pengenaan kembali sanksi ekonomi terhadap Teheran. Ketegangan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah Pentagon AS mengumumkan bahwa mereka telah mengirim kapal induk dan pengebom Abraham Lincoln ke Timur Tengah dengan tuduhan intelijen tentang kemungkinan persiapan oleh Iran untuk melakukan serangan terhadap pasukan atau kepentingan AS.
 
Washington menarik diri dari kesepakatan antara Iran dan kekuatan global satu tahun lalu. Kesepakatan ini mengekang kapasitas Teheran dalam pengayaan uraniumnya, jalur potensial untuk bom nuklir. AS pun menerapkan kembali sanksi tahun lalu dan memperpanjangnya pada Mei ini sekaligus memerintahkan semua negara untuk menghentikan impor minyak Iran atau menghadapi sanksi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan