Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan). Dok. Kemenlu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan). Dok. Kemenlu

Menlu: Setiap Negara Berhak Menang Lawan Covid-19

Surya Perkasa • 26 September 2020 03:05
New York: Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan setiap negara berhak atas akses terhadap teknologi untuk melawan pandemi virus korona. Setiap orang juga berhak memenangkan pertempuran melawan covid-19.
 
“Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang adil dan setara untuk memenangkan pertempuran melawan pandemi covid-19,” tegas Retno dalam pada pertemuan bertajuk “The Challenge of a Lifetime: Ensuring Universal Access to Covid-19 Health Technologies", New York, Jumat, 25 September 2020.
 
Pertemuan tingkat tinggi tersebut diselenggarakan Kosta Rika sebagai salah satu acara sela Sidang Majelis Umum PBB ke-75. Menlu Retno berpartisipasi dalam pertemuan tersebut mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca: Ekonomi Sulit Bangkit Tanpa Vaksin Covid-19
 
Seruan Retno tersebut sejalan dengan pesan Presiden Jokowi dalam pidatonya pada Sesi Debat Umum SMU PBB ke-75. Jokowi menyatakan tidak ada seorang pun yang benar-benar aman sampai semua orang sudah aman.
 
Karena itu, Retno secara khusus menyoroti kesenjangan antar negara. Terutama keterbatasan negara-negara berkembang dalam mengakses obat-obatan, vaksin, dan teknologi kesehatan. Menlu Retno menyuarakan tiga pokok pemikiran untuk mengatasi kondisi tersebut.
 
Pertama, perlunya menjaga solidaritas dan komitmen politik seluruh negara bagi penanganan pandemi. Hal ini penting agar seluruh pihak dapat menikmati manfaat yang sama dari kemajuan di bidang ilmu pegetahuan dan teknologi kesehatan bagi penanganan covid-19.
 
“Kedua, pentingnya menjalin kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, peneliti, maupun industri medis,” tegas Menlu Retno.
 
 

Kemitraan segitiga ini akan mendukung proses pengambilan kebijakan yang tepat sasaran. Selain itu, produksi dan distribusi obat-obatan hingga perlengkapan medis semakin cepat. Kemitraan ini juga akan mendukung kolaborasi nasional dalam memerangi pandemi.
 
"Untuk itu perlunya segera dibentuk jejaring perusahaan farmasi dan industri kesehatan antara negara,” ucap Menlu.
 
Ketiga, Retno menekankan tata kelola global harus memastikan teknologi kesehatan tersedia dan dapat diakses oleh semua orang. Fleksibilitas yang tersedia dalam peraturan internasional terkait Hak Kekayaan Intelektual menjadi kunci untuk produksi vaksin dan obat-obatan yang terjangkau.
 
Indonesia menyambut baik inisiatif Solidarity Call to Action dari Kosta Rika yang berupaya menyatukan ilmu pengetahuan, kekayaan intelektual, dan data yang diperlukan untuk memerangi covid-19, dan juga Covid-19 Technology Access Pool di bawah kerangka Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
 
Menlu juga menyampaikan dukungan Indonesia pada inisiatif global COVAX, yang berjuang menyediakan vaksin untuk seluruh negara di dunia. Serta menyampaikan kesiapan Indonesia, melalui perusahaan Biofarma untuk turut memproduksi vaksin bagi kebutuhan nasional dan global, sekiranya uji kelayakan telah berhasil dilakukan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan