“Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang adil dan setara untuk memenangkan pertempuran melawan pandemi covid-19,” tegas Retno dalam pada pertemuan bertajuk “The Challenge of a Lifetime: Ensuring Universal Access to Covid-19 Health Technologies", New York, Jumat, 25 September 2020.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut diselenggarakan Kosta Rika sebagai salah satu acara sela Sidang Majelis Umum PBB ke-75. Menlu Retno berpartisipasi dalam pertemuan tersebut mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Ekonomi Sulit Bangkit Tanpa Vaksin Covid-19
Seruan Retno tersebut sejalan dengan pesan Presiden Jokowi dalam pidatonya pada Sesi Debat Umum SMU PBB ke-75. Jokowi menyatakan tidak ada seorang pun yang benar-benar aman sampai semua orang sudah aman.
Karena itu, Retno secara khusus menyoroti kesenjangan antar negara. Terutama keterbatasan negara-negara berkembang dalam mengakses obat-obatan, vaksin, dan teknologi kesehatan. Menlu Retno menyuarakan tiga pokok pemikiran untuk mengatasi kondisi tersebut.
Pertama, perlunya menjaga solidaritas dan komitmen politik seluruh negara bagi penanganan pandemi. Hal ini penting agar seluruh pihak dapat menikmati manfaat yang sama dari kemajuan di bidang ilmu pegetahuan dan teknologi kesehatan bagi penanganan covid-19.
“Kedua, pentingnya menjalin kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, peneliti, maupun industri medis,” tegas Menlu Retno.