(Baca: DK PBB Segera Lakukan Voting Desak Gencatan Senjata Suriah).
"Selama enam hari berturut-turut jet tempur pemerintah Suriah melancarkan serangan ke wilayah yang padat penduduk tidak jauh dari Damaskus itu. Hingga saat ini tecatat setidaknya 417 orang tewas," pernyataan pihak Syrian Observatory for Human Rights, seperti dikutip SBS, Jumat 23 Februari 2018.
Kondisi semakin diperparah dengan puluhan rumah sakit yang tidak bisa berfungsi dengan baik. Lembaga kemanusiaan bahwa mengatakan situasi di rumah sakit membuat mereka tidak mungkin bisa merawat orang yang terluka.
Pihak Observatory menambahkan, jet tempur Pemerintah Suriah melepaskan tembakan rudal ke wilayah Douma, Zamalka, dan kota-kota lain di daerah kantong pertahanan pihak oposisi pada dini hari pada hari Jumat. Seorang saksi di Douma melalui telepon mengatakan bahwa pemboman pagi ini merupakan yang paling efektif.
Pengeboman Ghouta timur sejak Minggu malam merupakan salah satu pertempuran paling sengit dalam perang, yang kini memasuki tahun kedelapan.
(Baca: Dokter di Ghouta Timur Terpaksa Gunakan Obat Kadaluarsa).
Utusan PBB untuk Suriah telah meminta sebuah gencatan senjata untuk menghentikan salah satu serangan udara terburuk dalam perang tujuh tahun tersebut dan mencegah ‘pembantaian’.
Dewan Keamanan PBB sedang mempertimbangkan sebuah resolusi, yang dibuat oleh Kuwait dan Swedia. Isi resolusi itu menuntut penghentian permusuhan di seluruh Suriah untuk semua operasi militer selama 30 hari demi membuka akses pengiriman bantuan dan evakuasi medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News