Tapi siapa sangka, makhluk mungil bernama zooplankton ternyata diam-diam memainkan peran besar dalam menyelamatkan Bumi dari pemanasan global.
Penelitian terbaru mengungkap bahwa zooplankton di Samudra Selatan (Antarktika) menyimpan karbon dalam jumlah besar melalui migrasi musiman yang luar biasa.
Mereka makan banyak saat musim semi, menjadi gemuk, lalu menyelam ke laut dalam dan perlahan membakar lemak tersebut mencegah karbon masuk ke atmosfer.
“Makhluk-makhluk ini adalah pahlawan yang tidak dikenal karena mereka memiliki cara hidup yang unik,” ujar Dr Jennifer Freer dari British Antarctic Survey dikutip BBC, Sabtu, 5 Juli 2025.
Baca juga: Tersisa 3 Tahun! Ilmuwan Peringatkan Bumi Nyaris Lampaui Batas Pemanasan 1,5°C |
Apa itu zooplankton dan kenapa mereka penting?
Zooplankton adalah hewan laut berukuran mikroskopis hingga beberapa milimeter. Salah satu jenis yang paling terkenal adalah copepod, kerabat jauh kepiting dan lobster.Walau kecil, mereka memakan fitoplankton yang telah menyerap karbon dioksida melalui fotosintesis. Karbon ini disimpan dalam bentuk lemak di tubuh zooplankton.
“Lemak mereka seperti baterai. Saat mereka menghabiskan musim dingin di laut dalam, mereka hanya diam dan membakar karbon ini secara perlahan,” jelas Prof Daniel Mayor dari Universitas Exeter.
Pompa karbon alami dari laut dalam
Proses alami ini disebut pompa migrasi vertikal musiman. Saat zooplankton tenggelam ke kedalaman 500 meter atau lebih, mereka membawa karbon dari permukaan laut dan melepaskannya jauh di dalam laut. Butuh ratusan tahun sebelum karbon tersebut kembali ke atmosfer.Peneliti memperkirakan zooplankton memindahkan 65 juta ton karbon per tahun ke laut dalam, setara dengan emisi dari 55 juta mobil bensin dalam setahun.
Baca juga: Nemo Menyusut! Ikan Badut Jadi Alarm Bahaya Panasnya Lautan |
Ancaman terhadap pahlawan tak terlihat
Sayangnya, keberadaan zooplankton kini terancam oleh pemanasan laut akibat perubahan iklim, penangkapan krill komersial secara besar-besaran, cuaca ekstrem dan gangguan lapisan laut“Perubahan iklim, gangguan pada lapisan laut, dan cuaca ekstrem semuanya merupakan ancaman,” ujar Prof Angus Atkinson, salah satu peneliti.
Krill, sebagai salah satu jenis zooplankton, telah ditangkap hampir setengah juta ton pada tahun 2020 untuk keperluan industri. Meski legal secara internasional, praktik ini dikecam banyak aktivis lingkungan.
Temuan penting bagi ilmuwan iklim dunia
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Limnology and Oceanography. Para ilmuwan menekankan pentingnya memasukkan peran zooplankton dalam model prediksi iklim masa depan.“Jika pompa biologis ini tidak ada, tingkat CO2 atmosfer bisa dua kali lipat dari sekarang,” ungkap Prof Atkinson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News