Merangkum artikel BBC, Selasa, 27 Mei 2025, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ikan badut di perairan tropis benar-benar mengecil untuk bertahan hidup akibat gelombang panas laut.
Ini bukan hanya soal ukuran tubuh yang lebih mungil, tapi sebuah alarm ekologis bahwa kondisi lautan kita sedang tidak baik-baik saja.
“Nemo dapat menyusut, dan mereka melakukannya untuk bertahan hidup dari tekanan panas,” kata dosen senior Ilmu Kelautan Tropis di Newcastle University, Dr Theresa Rueger.
75% ikan badut terpaksa menyusut saat laut makin panas
Penelitian dilakukan pada musim panas 2023 di Teluk Kimbe, Papua Nugini, saat suhu laut melonjak tinggi dan memicu pemutihan karang secara besar-besaran.Para peneliti mencatat bahwa 75 persen ikan badut menyusut setidaknya sekali selama gelombang panas terjadi.
Tak hanya bobot tubuh yang berkurang, panjang tubuh ikan juga menyusut beberapa milimeter. Dalam dunia bawah laut, perubahan sekecil itu bisa berarti besar, apalagi bagi ikan kecil seperti badut.
“Bukan hanya mereka melakukan diet dan kehilangan banyak berat badan, tetapi mereka secara aktif mengubah ukuran mereka dan membuat diri mereka menjadi individu yang lebih kecil yang membutuhkan lebih sedikit makanan dan lebih efisien dalam menggunakan oksigen,” jelas Dr Rueger.
Baca juga: Nyamuk Bawa Virus Mematikan, Blackbird Terancam Punah di Inggris |
Kenapa ikan badut bisa mengecil?
Tubuh ikan badut menyusut kemungkinan besar karena mereka menyerap jaringan lemak bahkan tulang untuk bertahan hidup di tengah tekanan suhu. Fenomena serupa juga terlihat pada hewan lain seperti iguana laut.Ini adalah mekanisme adaptasi, cara tubuh ikan berusaha bertahan di lingkungan yang ekstrem. Tapi ini juga menandakan bahwa ekosistem laut berada dalam tekanan besar akibat pemanasan global.
Bukan cuma ikan, banyak hewan kini menyusut karena iklim
Fenomena penyusutan ini ternyata tak hanya terjadi pada ikan badut. Peneliti menemukan bukti bahwa burung, kadal, serangga, dan hewan berdarah dingin lainnya juga mengalami perubahan ukuran tubuh sebagai respons terhadap suhu bumi yang terus naik.Ini adalah bentuk adaptasi ekstrem yang jadi sinyal bahwa perubahan iklim benar-benar nyata dan berbahaya.
Jadi, apa yang bisa kita Lakukan?
Meskipun ini terdengar seperti kisah sedih dari dasar laut, bukan berarti kita hanya bisa menonton. Beberapa langkah kecil yang bisa kamu mulai, seperti mengurangi jejak karbon pribadi (hemat listrik, kurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil), dukung kebijakan ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta ikut dalam aksi penyelamatan laut.Karena menyelamatkan laut berarti menyelamatkan ekosistem yang menopang kehidupan kita semua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News