Baca juga: Isu Kashmir Memanas, Pakistan Usir Dubes India.
Bagi India, keputusannya untuk menghapus wilayah otonomi yang bergolak itu adalah urusan internal dalam negeri mereka.
India menanggalkan status khusus Kashmir dalam konstitusi pada Senin dan membawa wilayah tersebut di langsung di bawah pemerintahannya. Hal ini membuat marah Pakistan yang memiliki klaim bersaing dengan negara mayoritas Muslim itu.
Pakistan merespons dengan merendahkan hubungan diplomatiknya dengan India Rabu, mengumumkan bahwa mereka akan mengusir utusan India dan menangguhkan perdagangan ketika pertikaian antara para tetangga semakin dalam. Negara bertetangga itu sudah berperang dua kali atas Kashmir.
"Perkembangan terakhir yang berkaitan dengan Pasal 370 sepenuhnya merupakan urusan internal India," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, yang dikutip AFP, Kamis, 8 Agustus 2019.
"Berusaha untuk ikut campur dalam yurisdiksi itu dengan memohon visi yang mengkhawatirkan dari wilayah itu tidak akan pernah berhasil,” imbuh pernyataan tersebut.
New Delhi mengecam tindakan Pakistan sebagai mengkhawatirkan. Mereka menambahkan bahwa langkah integrasi akan mendorong pembangunan ekonomi di wilayah Himalaya.
Pertikaian diplomatik terjadi ketika laporan media mengatakan lebih dari 500 orang ditangkap dalam penumpasan terbaru di Kashmir India, yang berada di bawah jam malam yang ketat untuk menekan kerusuhan dalam menanggapi hilangnya otonomi.
“Profesor, pemimpin bisnis, dan aktivis universitas termasuk di antara 560 orang yang dibawa ke pusat-pusat penahanan darurat. Penangkapan dilakukan di kota-kota Srinagar, Baramulla dan Gurez,” menurut Press Trust of India dan Indian Express melaporkan.
Baca juga: India Tangkap 100 Orang Terkait Pencabutan Status Kashmir.
Penahanan itu terjadi ketika Perdana Menteri Narendra Modi dijadwalkan berpidato di depan radio di negara itu Kamis malam untuk menjelaskan keputusan pemerintah nasionalis Hindu.
Puluhan ribu pasukan India memberlakukan penguncian yang tidak mencakup layanan internet atau telepon, dan hanya memungkinkan pergerakan terbatas di jalan-jalan yang biasanya ramai dengan turis berbondong-bondong ke lembah yang indah.
Para ahli memperingatkan bahwa lembah itu kemungkinan akan meletus dalam kemarahan atas langkah pemerintah unilateral yang mengejutkan begitu pembatasan dicabut. Terlebih lagi keputusan diambil jelang IdulAdha.
Rabu malam, badan keamanan penerbangan India menyarankan bandara di seluruh negeri untuk meningkatkan keamanan karena "keamanan sipil telah muncul sebagai sasaran empuk serangan teroris”, dipicu masalah Kashmir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News