J-35A adalah pengembangan dari prototipe FC-31, dan merupakan varian dari pesawat yang dikembangkan untuk digunakan di kapal induk. Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 2023.
Pesawat ini menjadi bagian dari upaya Tiongkok untuk meningkatkan kekuatan militernya dalam menghadapi tantangan regional dan global, terutama di kawasan Pasifik, serta mengurangi ketergantungan pada impor luar negeri di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS terkait Taiwan dan Laut China Selatan.
Desain dan Mesin

Sumber: Ministry of National Defense of the People's Republic of China
Pesawat tempur J-35A dikembangkan oleh Shenyang Aircraft Corporation. Menggunakan dua mesin turbofan WS-13, J-35A menawarkan dorongan yang cukup kuat untuk memungkinkan pesawat ini mencapai kecepatan supersonik dan menjaga kelincahan di medan pertempuran.
Desain aerodinamisnya dirancang khusus untuk mengurangi tanda radar dan meningkatkan kemampuan stealth, membuatnya lebih sulit dideteksi oleh sistem radar musuh.
Salah satu keunggulan desain J-35A adalah penekanan pada fleksibilitas operasional. Pesawat ini dirancang agar dapat beroperasi dari berbagai platform, baik dari pangkalan darat maupun kapal induk, menjadikannya elemen penting dalam strategi militer maritim Tiongkok.
Kemampuan ini memberikan keunggulan bagi Angkatan Laut Tiongkok dalam menjaga wilayah laut mereka yang strategis, termasuk di Laut Tiongkok Selatan.
Kemampuan Tempur dan Persenjataan
J-35A memiliki kapasitas angkut beban hingga 8.000 kg, yang mencakup berbagai jenis persenjataan. Persenjataan tersebut termasuk misil jarak pendek dan menengah, bom pintar, serta berbagai jenis amunisi presisi lainnya.Pesawat ini dilengkapi dengan ruang senjata internal untuk meminimalkan deteksi radar, serta titik gantung eksternal jika dibutuhkan untuk misi yang membutuhkan muatan lebih besar namun mengurangi kemampuan stealth.
Pesawat ini mampu mencapai kecepatan maksimal hingga Mach 1.8 dan memiliki jangkauan tempur efektif sekitar 1.200 km.
Jangkauan yang cukup jauh ini memungkinkan J-35A untuk melakukan misi serangan jarak jauh dan pengintaian dalam tanpa harus bergantung pada pengisian bahan bakar di udara, meskipun pesawat ini juga memiliki kemampuan tersebut jika diperlukan.
Dengan radar AESA (Active Electronically Scanned Array) yang canggih, J-35A mampu mendeteksi dan melacak target dengan akurasi tinggi, sekaligus meningkatkan kesadaran situasional pilot di medan perang.
Kemampuan Siluman (Stealth)
J-35A dirancang dengan fokus besar pada kemampuan siluman (stealth). Penggunaan material komposit dan pelapis khusus, bersama dengan desain bentuk badan pesawat yang meminimalkan refleksi radar, membuatnya sangat sulit dideteksi oleh sistem radar musuh.Teknologi stealth ini memberikan keuntungan taktis yang signifikan, terutama dalam misi-misi serangan mendalam ke wilayah musuh yang dilengkapi dengan sistem pertahanan udara yang canggih.
Selain itu, bentuk aerodinamis pesawat dan kontrol permukaan yang halus membantu mengurangi tanda inframerah (IR signature), yang membuatnya sulit dideteksi oleh sistem pencari panas.
Semua ini menunjukkan bahwa J-35A tidak hanya dibangun untuk kecepatan dan persenjataan, tetapi juga untuk memastikan bahwa pesawat ini dapat mendekati target tanpa terdeteksi, memberikan elemen kejutan yang krusial dalam operasi tempur modern.
Operasi Multi-Platform dan Fleksibilitas
J-35A dirancang agar dapat beroperasi di pangkalan darat maupun kapal induk, memberikan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan oleh militer Tiongkok.Kemampuan untuk lepas landas dan mendarat di kapal induk membuatnya menjadi pilihan ideal bagi Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) dalam misi pengamanan dan ekspansi pengaruh di kawasan maritim.
Hal ini memberikan Tiongkok keunggulan dalam menegaskan klaimnya atas wilayah sengketa, terutama di Laut China Selatan.
Selain kemampuan operasional dari kapal induk, pesawat ini juga dilengkapi dengan hook pendaratan dan sayap lipat, yang sangat berguna untuk menghemat ruang di dek kapal induk.
Dengan fitur ini, J-35A dapat dengan mudah diakomodasi di kapal induk tipe 003 milik Tiongkok yang memiliki ukuran lebih besar dan dirancang untuk mengoperasikan pesawat tempur canggih.
Tantangan dan Ambisi
Debut J-35A tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis, tetapi juga ambisi strategis Tiongkok dalam menyaingi dominasi udara Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan Pasifik.Meskipun pesawat ini dirancang untuk bersaing dengan jet tempur generasi kelima seperti F-35, banyak analis militer yang menyebut bahwa J-35A masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal mesin dan sistem avionik yang dianggap masih tertinggal dibandingkan pesawat tempur sekelas dari AS.
Namun, dengan terus dilakukannya peningkatan dan pengembangan, J-35A diyakini akan menjadi salah satu komponen utama dalam modernisasi militer Tiongkok.
Dengan didukung oleh program pengembangan teknologi yang agresif dan investasi besar dalam industri pertahanan, Tiongkok berharap J-35A dapat mempersempit kesenjangan teknologi dengan negara-negara Barat, sekaligus memperkuat posisinya sebagai kekuatan militer utama di Asia.
Baca Juga:
Tiongkok Pamer Jet Tempur Siluman J-35A, Siap Saingi AS
B-2 Spirit: Pesawat Siluman AS yang Bom Houthi di Yaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id